Nicho Tulalessy, Dalang Ukulele Kids Menuju Rekor Dunia
Saat ini, komunitas ukulele yang dibinanya telah mencapai ratusan anak. Mereka butuh tempat latihan baru. Dipilihnya Paparisa, yang berdekatan dengan Tirta Hotel, pas di depan jalan raya Negeri Amahusu, Kecamatan Nusaniwe.
“Kami berlatih dan bermain ukulele. Mengunggah video via sosial media. Mereka bagikan lagi unggahan itu. Ternyata banyak yang suka. Akhirnya banyak yang minat,” urainya.
Bag gayun bersambut, komitmen Nicho terus menjadi perhatian. Berbagai kegiatan pemerintah yang digelar, turut serta melibatkan Amboina Ukulele Kids Community.
Mereka diundang mengisi acara antara lain Pesta Teluk Ambon serta Pencanangan HUT Kota Ambon ke-444 lalu. Termasuk saat Dubes Irlandia datang ke Ambon, komunitas ini diminta bermain Ukulele.
Yang paling booming adalah saat event Ambon Darwin Yatch Race. Disana Amboina Ukulele Kids Community diundang bermain di atas kapal layar, lalu diunggah oleh ribuan orang.
Melihat di medsos, media nasional mulai datang, mewawancarai bahkan media dari Australia pun mengekspos kegiatan ini dan akhirnya makin populer.
Bahkan ada beberapa mahasiswa asing yang sedang ikuti program belajar di salah satu universitas di Ambon belajar ukulele. Biar makin berkembang, saat ini Ukulele telah merambah masuk ke sekolah.
Ukulele Merambah ke Sekolah
Ukulele terus menjadi idola. Dan akhirnya bisa masuk ke lingkungan sekolah. Dimulai di tiga sekolah dasar (SD) yang ada di Negeri Amahusu yaitu SDN 1 dan SDN 2 Amahusu, SD Inpres 42 Amahusu dan SMPN 11 Ambon.
Ketrampilan main ukulele ini diajarkan ke guru dan para murid. Nicho yakin walau hanya berdua dengan Rio Efduan, namun sistem belajar dimana para siswa yang telah pintar main ukulele nanti bantu ajarkan kepada teman-temannya maka semua jadi mudah.
“Agar tidak mati, maka kita harus eksekusi di sekolah. Kita sekarang sudah mulai dari empat sekolah di Amahusu. Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon suda datang launching,” ceritanya.