Pabrik Nikel Sulaf Terbesar di Dunia Ada Halmahera, Ini Jumlah Produksinya
BERITABETA.COM, Ambon – Indonesia menjadi Negara yang kini memiliki Pabrik Nikel Sulfat Terbesar di Dunia. Pabrik nikel sulfat yang merupakan bahan utama penyusun prekursor katoda baterai kendaraan listrik ini berada di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Lantas berapa jumlah produksi yang dihasilkan?
Diklaim sebagai terbesar di dunia, karena pabrik ini memiliki kapasitas produksi nikel sulfat hingga 240 ribu ton per tahun. Pengoperasian pabrik nikel sulfat di Pulau Obi ini baru saja diresmikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rabu, 31 Mei 2023.
Direktur PT Halmahera Persada Lygend Tonny H. Gultom mengatakan, pabrik nikel sulfat yang berdiri di Pulau Obi ini, menjadi pabrik pertama di Indonesia yang memproduksinya sekaligus menjadi yang terbesar di dunia dari sisi kapasitas produksi.
“Dalam hal kapasitas produksi NiSO4, Perseroan akan terus melakukan penyempurnaan dan meningkatkan kapasitasnya hingga mencapai 240.000 metrik ton/tahun dengan kandungan nikel metal 54.000 ton/tahun dan ditargetkan tercapai pada pertengahan Q2 tahun 2023,” ungkap Tonny.
Pabrik nikel sulfat ini dioperasikan oleh PT Halmahera Persada Lygend, afiliasi dari PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), grup Harita Nickel.
Mengutip situs perusahaan, PT Halmahera Persada Lygend dimiliki oleh Harita Nickel melalui PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) sebesar 45,1%, Lygend Resources Technology Co. Ltd sebesar 36,9%, dan Kang Xuan Pte Ltd sebesar 18%.
Direktur Utama PT HPL dijabat oleh Parasian Simanungkalit dan posisi direktur dijabat oleh enam orang, antara lain Tonny Gultom, H.Ghufron, Ge Kaicai, Yu Hai, Zhang Bao Dong, dan Hu Hong Gen.
Sementara Komisaris Utama dijabat oleh Cai Jiangyong dan Komisaris dijabat oleh Lim Gunawan Hariyanto dan Jiang Xinfang. Harita Nickel merupakan bagian dari Harita Group yang mengoperasikan pertambangan dan hilirisasi terintegrasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Selain memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP), perusahaan sejak 2016 telah memiliki pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel saprolit dan sejak 2021 juga memiliki pabrik nikel limonit di wilayah operasional yang sama.