BERITABETA.COM, Masohi – Pelaku pembacokan Nasir Madilet, warga Negeri Sawai, Kecamatan Seram Utara (Serut) Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) berhasil ditangkap aparat keamanan.  

Pelaku yang diketahui bernama Charles Netanubun alias Cale (19), sebelumnya melarikan diri ke hutan, setelah membacok korban hingga bersimpah darah di Dusun Lakahan, Desa Sawai, Minggu sore (18/8/2019)

“Pelakunya bernama Cale Notanubun,   sudah kami tangkap beserta barang bukti sebilah golok, dan sekarang sudah diserahkan ke Polres Malteng untuk diproses ” ungkap Kapolsek Serut AKP. Denny Sandera kepada saat dikonfirmasi beritabeta.com di Polres Malteng, Senin (19/8/2019).

Korban Nasir Madile menjalani perawatan di RSUD Masohi

Menurut Kapolsek,  sebelum ditangkap pelaku sempat melarikan diri ke hutan. Namun akhirnya bisa ditangkap, setelah pihak kepolisian dari Polsek Serut yang bekerja sama dengan Koramil 1505 Wahai, dan juga dibantu oleh warga setempat, melakukan pencarian terhadap pelaku penganiayaan.

“Saat kejadian,  pelaku langsung lari ke hutan. Namun kerja keras anggota Kepolisian dari Polsek,  dibantu Koramil dan warga setempat, pelaku baru ditangkap di hutan pada pukul 09.00 WIT,” jelas Denny yang mengawal pelaku dari Polsek Wahai ke Polres Malteng.

Denny menjelaskan, pelaku punya kelainan jiwa,  karena pernah mengalami penyakit malaria tropika, sehingga pada saat kambuh, pelaku bisa seperti orang kesurupan.

Berdasarkan keterangan saksi Ulit Tomagola,  kata Denny, saat kejadian korban Nasir Madilet mengatar saksi dari Desa Sawai pulang ke rumahnya di  Desa Olong. Tepat di pertigaan mereka dihentikan oleh pelaku.

Saat korban mengehentikan motor kemudian pelaku mengatakan kepada saksi bahwa  “Ada garis (korek api) pinjam dolo”.

Mendegar permintaan pelaku, saksi kemudian menjawab “tidak ada.”.  Dan saat itu juga saksi turun dari atas sepeda motor yang ditumpangi,  tiba – tiba pelaku langsung mencabut parang dari sarung dan langsung memotong korban yang sementara berada di atas sepeda motor.

Korban, kemudian  melepaskan tangan dari setir sepeda motor dan lari menuju Dusun Olong.  Namun, pelaku tetap mengikuti korban. Setelah itu saksi melihat korban masuk kedalam hutan dan saksi lari menuju Negeri Sawai.

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka sobek pada beberapa bagian. Antaranya,  bagian kepala sebelah kanan, telinga sebelah kanan, tangan sebelah kanan, jari tengah dan telunjuk sebelah kanan. Bagian belakang kepala dan punggung sebelah kanan juga tak luput dari tebasan parang.

Sementara kepada beritabeta.com saat ditemui di RSUD Masohi,  korban Nasir Mandilis juga menceritakan kronologi kejadian  yang menimpahnya. Korban mengaku saat itu  dirinya tidak membawa korek api, karena kondisi hujan. Sementara Ulit Tomagola juga tidak merokok. Disaat itu juga pelaku langsung melakukan penganiayaan terhadap dirinya, sementara Ulit Tomagola melarikan diri.

“Sebelum melakukan penganiayaan dia (pelaku) bertanya asal kita dari mana, namun jawaban saya belum selesai, pelaku sudah menganiaya saya dengan parang,” jelasnya. Nasir juga mengatakan, sempat pura-pura tidak sadarkan diri karena pelaku menganiaya dirinya dengan golok berulang kali.

“Waktu dapat potong pertama di bagian kepala, saya langsung lari ke hutan tapi saya jatuh. Disaat  jatuh dia (pelaku) potong saya berulang kali, langsung saya pura-pura pingsan. Sekitar lima menit saya buka mata, dia tidak ada lagi, langsung saya bangun dan berjalan menuju jalan untuk meminta pertolongan, setelah itu saya tidak sadar lagi,” jelasnya. (BB-FA)