Setelah acara ramah tamah di Balai Pertemuan, rombongan perusahaan  dari Taiwan kemudian melihat kondisi pembangunan gereja. Gereja Betabara Jemaat GPM Desa Seriholo didirikan sejak tahun 2009 dan terhenti karena kekurangan dana. Hingga saat ini volume pembangunannya baru mencapai sekitar 50%.

"Investasi kami di sini tidak bersifat sementara, namun bersifat jangka panjang. Sumbangan kepada gereja adalah permulaan dari filantropi kami, bukan akhir. Kami akan berinvestasi dalam jangka panjang untuk mengembangkan perekonomian lokal dengan cepat dan meningkatkan standar hidup penduduk lokal." ungkap Chi Yung-wen dalam sambutannya.

Terpisah, Direktur Forward Electronics Co., Ltd. Ming Fu-Shaw Ph.D.  mengaku, kehadiran mereka ke Desa Seriholo untuk memberikan bantuan dana pembangunan gedung gereja.

“Kebetulan kita mendapat informasi bahwa di Pulau Seram ini tepatnya di desa Seriholo terdapat gereja yang mangkrak kurang lebih 12 tahun,” ungkapnya.

Mendapat informasi tersebut, perusahaan kemudian merespon positif sebagai bentuk tanggung jawab sosial, khususnya kepada masyarakat Desa Seriholo ini. Bisnis perusahaan berfokus pada pembangunan ramah lingkungan dan melindungi lingkungan ekologi alam setempat.

Kepala Desa Seriholo, Yakob Seriholo, menyampaikan banyak terima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada pihak perusahaan karena telah membantu pembangunan gedung gereja di desa mereka (*)

Editor : Redaksi