Polda Maluku Beberkan Kronologis Bentrokan Polisi dan Warga Tamilouw
"Jadi kekuatan besar dikerahkan dalam melakukan upaya penangkapan karena diduga kuat masyarakat Negeri Tamilouw melakukan perlawanan terhadap anggota Polri," katanya.
Motif penolakan terhadap penangkapan yang dilakukan yaitu dimana para ibu-ibu / perempuan dan anak-anak remaja disuruh berada dibarisan paling depan.
Sementara massa para lelaki dewasa dari barisan belakang dengan melakukan pelemparan, pemukulan terhadap anggota Polri serta berupaya melakukan perampasan senjata api organik milik anggota Polri.
"Saat ini situasi jalur lalu lintas Seram Tehoru - Masohi khususnya di Negeri Tamilouw saat ini lumpuh total karena masyarakat telah melakukan pemalangan jalan Umum dengan cara mengecor menggunakan semen dan batu," sebutnya.
Terkait insiden tersebut, Rum mengaku, sejumlah tokoh masyarakat Negeri Tamilouw sudah menemui Wakapolda Maluku Brigjen Pol Drs Jan de Fretes.
Wakapolda juga telah mengerahkan tim Propam Polda Maluku ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Tim Propam sudah dikerahkan untuk melakukan penyelidikan apakah langkah-langkah yang diambil oleh Polres sudah sesuai dengan ketentuan atau tidak.
"Hasilnya nanti seperti apa akan kami sampaikan kepada rekan-rekan. Intinya percayakanlah kepada kami. Apa yang benar atau salah akan kami sampaikan. Kita tidak akan bela anggota yang salah. Bila ada anggota yang melanggar maka sudah barang tentu akan diambil tindakan," pungkasnya (*)
Pewarta : Febby Sahupala