BERITABETA.COM, Bula — Sebanyak 25 siswa dan siswi Raudatul Adfal (RA) Al-Amanah Negeri Danama, Kecamatan Tutuk Tolu, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) yang merupakan RA (setingkat taman kanak-kanak) pertama di Kabupaten SBT diwisudakan, Sabtu (31/7/2021).

Kegiatan wisuda ini ikut dihadiri Wakil Bupati SBT Idris Rumalutur, Plt Kepala Kemenag SBT Moksen Mahu, Asisten II Setda SBT Idris Boufakar, Plt Kadis Kesehatan SBT Samun Rumakabis, Kepala UPTD Kecamatan Tutuk Tolu Jafar Rumfot dan Sekretaris Camat Tutuk Tolu Muhammad Irfan Buatan.

Kepala Sekolah RA Al-Amanah Negeri Danama Nurbani Rumodar menjelaskan, sekolah yang dikelolah tersebut berdiri sejak 23 Juli 2018 lalu yang bernaung di bawah yayasan Nurul Ummah Danama.

Hingga pada 19 April 2019 lanjut Nurbani, barulah izin operasional sekolah tersebut dikeluarkan Kementerian Agama Kabupaten SBT untuk memulai aktivitas belajar dan mengajar.

Kendati demikian, hingga saat ini RA Al-Amanah Negeri Danama belum memiliki bangunan sekolah, sehingga proses belajar masih sistem nebeng pada bangunan Taman Pengajian Al-Qur'an (TPQ) Al-Amanah Negeri Danama.

"RA Al-Amanah Danama pertamakali didirikan di bawah yayasan Nurul Ummah Danama dengan ketua yayasannya Drs. Ismail Rumfot" ungkap Nurbani Rumodar

Nurbani membeberkan, sejak 2018 hingga 2020 lalu jumlah siswa yang terdaftar pada sekolah tersebut sebanyak 32 orang, namun pada 2020 lalu baru 7 orang yang berhasil tamat dari sekolah yang berada di bawah Kementerian Agama itu.

Dia mengaku, akibat pandemi Covid-19 yang mewabah, sehingga pada 2020 lalu proses wisuda tidak dilakukan, namun pada 2021 ini lanjut dia, mereka yang sudah lulus pada 2020 lalu diikutsertakan untuk mengikuti wisuda.

"Kemudian dari 2020 ke 2021 berjumlah 45 orang, dan yang lulus tahun ini berjumlah 18 orang. Jadi yang diwisudakan hari ini 25 orang, namun lima orang lagi berada di luar kampung atau ada yang sudah ikut orangtua ke kota jadi mereka tidak dapat mengikut wisudah hari ini" bebernya.

Sekretaris Camat (Sekcam) Tutuk Tolu Muhammad Irfan Buatan menegaskan, pendidikan di usia dini memberikan warna terhadap perjalanan pendidikan bagi anak-anak pada jenjang berikut.

Untuk itu lanjut dia, Pemerintah Kecamatan Tutuk Tolu memberikan apresiasi dan dukungan terhadap RA Al-Amanah yang sudah berupaya melakukan proses pendidikan di usia anak-anak dan telah diwisudah.

"Ini sangat penting karena usia dini memberikan fandasi keberadaan pengetahuan awal kepada anak-anak kita. Untuk itu kami berharap kepada kita semua, untuk senantiasa memberikan suport kepada ibu-ibu guru, kepala sekolah yang mengelolah taman kanak-kanak ini" ungkapnya.

Di tempat yang sama, Plt Kepala Kantor Kemenag SBT Moksen Mahu membeberkan, baru ada tiga RA di Kabupaten pengahsil minyak bumi itu, namun kata dia, hanya dua yang sudah mendapat izin operasional.

"RA ini untuk kementerian Agama SBT baru dua yang terdaftar, RA Danama ini yang pertama. Yang kedua adalah RA Hasanah di Jalan Mufakat Desa Bula, kemarin juga mereka sudah wisuda perdana. Ada satu juga di Birit cuma terlambat input datanya sehingga dia belum dapat nomor NSP-nya" bebernya

Moksen juga menegaskan tentang pentinganya pendidikan bagi anak-anak, sehingga selain peran guru dalam mendidik, orangtua tambah dia harus berperan penting dalam membentuk karakter anak-anak.

Ia menandaskan, tujuan pendidikan adalah menyiapkan generasi di masa mendatang, sehingga jika lingkungan keluarga dan masyarakat tidak mendukung, harapan untuk menyiapkan generasi unggul tidak akan terwujud.

"Saya mengharapkan, walau RA, MI, SMA sudah ada di sini tapi kalau lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat dan karakter kita tidak mendukung maka kita sulit mendapatkan anak yang sholeh dan sholehah" kata Moksen Mahu.

Dia mengaku Kemenag SBT sudah mengupayakan untuk berkordinasi dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi Maluku agar RA Al-Amanah memiliki gedung belajar sendiri, namun tambah dia, syarat untuk memiliki gedung harus ada sertifikat tanah.

"Jadi kalau ada tanah yang bisa dihibahkan untuk RA, silahkan dihibahkan nanti dibuat surat hibahnya dan kita proses untuk sertifikatnya. Oleh karena itu butuh kerjasama dari semua elemen" pungkasnya (*)

Pewarta : Azis Zubaedi