Retaknya Gelas Peradaban
Buatku, kelas online bersertifikat ini, ibarat mendapatkan bongkahan - bongkahan emas dari dalam perut bumi.
Dan pada akhirnya dari situlah algoritma halaman media sosialku mulai terbentuk. Dunia dakwah dan kajian para guru - guru silih berganti hadir di berandaku.
Wanita dan Derajat Manusia
Pemerintah di negara - negara Barat semakin gencar memperkenalkan bulan Juni kepada generasi mereka sebagai bulan anti diskriminasi bagi pemeluk warna warni atau lebih dikenal dengan nama pride month.
Hampir semua negara di dunia ikut seperahu bersama, mendayung cita - cita penganut cinta varian ini ke garis finish.
Inggris punya cerita tersendiri. Setiap awal Juni, sekelompok orang menggelar perayaan annual bertajuk 'London Naked Bike Ride'.
Kelompok ini mengkampanyekan anti polusi dengan turun ke jalan, bersepeda tanpa sehelai benangpun.
Tahun ini pesertanya sangat banyak. Hanya bermodal body painting, menghias tubuh telanjang mereka dengan berbagai motif dan warna ke seluruh badan. Mereka berkeliaran tanpa ada lagi rasa malu.
Karena seringnya menjadi tempat pamer aurat dan adegan dewasa tanpa sensor, rasanya sudah cukup alasan untuk tak lagi menyentuh remote control TV di rumahku.
Suara TV akan terdengar jika ada event - event olahraga saja. Entah itu sepak bola, tenis, formula 1 dan motoGp atau pertarungan di laga UFC.
Entah kenapa hari itu setelah menonton turnamen tenis Prancis Terbuka Roland Garros, tanganku gatal memindah - mindahkan saluran dan membuatku schock !
Salah satu acara saluran TV Inggris dengan judul 'Take Me Out' versi Inggris tentunya, benar - benar di luar nalar manusia normal.
Acara ini mengingatkanku tentang status wanita Barat di masa kegelapan Eropa, dimana wanitanya sebagai tempat pelampiasan nafsu, sekarang berganti tempat menimpa kaum laki - lakinya di era kekinian.