Sebelumnya, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir (2016-2018), Kementerian ESDM telah membangun PJU-TS di 30.000 titik untuk menerangi jalan sepanjang 1.500 km pada 200 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang dibiayai oleh APBN Kementerian ESDM. Pada 2019 lalu, program PJU-TS ini juga dilaksanakan di 31 Provinsi dengan jumlah PJU-TS sebanyak 22.550 Titik.

"Untuk Propinsi Maluku, Bantuan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya sebanyak 300 unit tersebar di Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Buru, Kota Tual dan Maluku Tenggara. Masing – masing kabupaten/kota mendapatkan alokasi sebanyak 50 unit advokasi PJU Tenaga Surya sesuai dengan usulan saat reses,”jelasnya.

Secara umum, kata dia, lampu PJU beroperasi secara mandiri dan tidak memerlukan kabel jaringan antar tiang, sehingga instalasinya menjadi lebih mudah, praktis, ekonomis, dan dapat terhindar dari black out total jika terjadi gangguan. Komponen teknisnya meliputi modul surya, baterai, solar charge controller, tiang dan bracket, lampu LED dan armature, kabel dan aksesoris, serta instalasi dan pondasi.

Untuk prinsip kerjanya, lanjut Saadiah, panel surya menangkap energi yang terkandung dalam cahaya/sinar matahari, lalu mengubahnya menjadi energi listrik yang kemudian menyimpan energi tersebut di dalam baterai. Listrik yang dihasilkan oleh panel surya disimpan di dalam baterai yang kemudian akan digunakan sebagai energi untuk menyalakan lampu PJU.

Selain itu, persoalan sarana prasarana penerangan terutama pada tempat wisata yang menjadi keluhan masyarakat, Saadiah menegaskan, PLN wilayah Maluku sebagai mitra komisi VII harus bisa mengambil peran penting untuk membantu masyarakat menjawab persoalan jaringan listrik guna menerangi dan menjadi sarana potensial pendukung daerah wisata di pulau Ambon, dan sekitarnya.

Alasannya, karena sangat penting untuk mendukung peningkatan dan pengembangan daerah wisata sebagai sektor ukuran yang ada di provinsi maluku.

"Jadi, sarana-prasarana yang memang dibutuhkan itu ada beberapa hal yang kami catat diantaranya; sarana prasarana jalan, penerangan, perhubungan jaringan telekomunikasi dalam hal ini internet, serta sarana air bersih yang sangat dibutuhkan untuk menunjang daerah wisata demi menggenjot sektor wisata agar bisa maju dan berkembang sebagai salah satu sektor unggulan di Provindi Maluku," tuturnya.

Saadiah berharap, ada kolaborasi antara Pemerintah, DPR dan masyarakat serta dunia usaha dalam hal ini pelaku usaha semisal pemilik wisata misalnya di pulau Ambon lebih khusus Waai, Liang, Tulehu, Morela, Mamala, Wakal dan lainnya.