Kawasan-kawasan ini diharapkan menjadi daerah penyangga dalam rangka menjemput program strategis nasional Ambon Newport, agar bisa terintegrasi masuk satu program besar guna menunjang pertumbuhan ekonomi, kemudian usaha dan juga mendorong adanya pelaku produksi di daerah ini bisa terintegrasi baik dengan program strategis nasional ini.

Mengapresiasi hal itu, Kepala Bidang Pengembangan Wisata Destinasi, Nenia S Rahantoknam sangat mendukung Saadiah selaku wakil rakyat yang melakukan pengadaan PJU-TS, yang memang sangat membantu daerah wisata yang belum memiliki energi listrik.

"Kami juga sangat mengharapkan pemerintah kabupaten Maluku Tengah bisa berkoordinasi untuk bersama-sama melihat apa yang bisa kita bantu sesuai dengan kewenangan untuk pengembangan masyarakat dalam hal ini pemberdayaan ekonomi melalui sektor pariwisata," katanya.

Soal sarana penerangan menjawab hal itu, perwakilan dari PLN, Manejer Jaringan PLN UP3 Ambon Yoyon Heriyanto mengatakan, pada dasarnya PLN tidak bisa berdiri sendiri, untuk itu dirinya meminta adanya kerjasama dari masyarakat. Sebab, sejauh ini masih ada pepohonan yang mendekati jaringan PLN.

"itu juga menjadi hambatan untuk menyuplai listrik ke desa-desa sehingga mungkin ada kerelaan dari pemilik pohon untuk bisa kami tebang minimal yang mendekati jaringan,"katanya.

Selain imbauan, kata Yoyon, saat ini yang bisa mereka lakukan adalah sosialisasi kepada masyarakat, untuk bagaimana cara menanam agar tidak mendekati dengan jaringan PLN.

"Memang harus ada jarak antara pohon dengan jaringan PLN minimal 3 meter, dan untuk bagian atas jaringan itu hitungan jaraknya tak terhingga," jelasnya.

Terkait pertemuan yang diinisasi oleh Saadiah Uluputty, dinilainya sangat bagus. PLN UP3 Ambon, kata dia, selalu mensupport semua kegiatan yang berkaitan dengan periwisata, dimana mereka juga akan melihat kondisi secara geografis.

"Penyampaian aspirasi dari masyarakat pasti saya tampung dan akan saya ajukan ke pimpinan. Sebab keputusan penuh ada di pimpinan," timpalnya. (BB-RED)