Seleksi Calon Kakanwil Kemenag Maluku, Pansel Jangan Pilih “Kucing dalam Karung”
Prioritaskan Anak Daerah
Terkait dengan seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkungan Kemenag RI, publik di Maluku berharap prosesnya harus sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
“Dalam prosesnya, Pansel jangan seperti memilih kucing dalam karung,” tandas Idham Sangadji, Sekretaris Solidaritas Nasionalis Peduli Rakyat [SNIPER] kepada Beritabeta.com Rabu, (09/03/2022).
Idham mengingatkan Pansel untuk mengedepankan integritas selaku abdi negara yang baik. Pansel juga dituntut untuk berada di tengah alias netral [independent].
Ia berharap, seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama khususnya jabatan Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku tersebut jangan formalitas belaka.
Dia menekankan, Pansel patut menghasilkan pemimpin yang berkualitas agar dapat menakhodai Kanwil Kemenag Provinsi Maluku dengan baik.
Alasannya, Kakanwil Kemenag merupakan jabatan strategis selaku perpanjangan tangan Menag di daerah, untuk mengurus kepentingan berbagai [ragam] umat beragama di wilayah provinsi yang kental dengan budaya pela dan gandong tersebut.
Olehnya itu Idham meminta, Pansel tidak melahirkan figure Kakanwil Kemenag Maluku yang hanya mementingkan diri sendiri apalagi kelompok tertentu semata.
Menurut dia, leader atau figure pemimpin yang ‘ditelorkan’ pada seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama level eselon II itu, selain memiliki kecerdasan, harus orang yang beramanah.
“Figure yang akan menduduki job Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku harus betul-betul orang yang berkualitas. Tidak kerja asal-asalan. Dia harus mampu menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih,” tegasnya.
Untuk melahirkan Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku yang berkulaitas, kata Idham, hal tersebut tergantung kerja Pansel.
Karena, kata dia, hasil seleksi nanti dibawa dan diserahkan oleh Pansel kepada Menteri Agama [Menag], Yaqut Cholil Qoumas.
“Biasanya kan begitu. Seluruh proses dilakukan pansel. Hasilnya diserahkan ke Menag. Lalu tiga nama yang diusulkan nati oleh pansel, satu orang kemudian ditentukan dan ditetapkan oleh Menag sebagai Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku,” ulasnya.
Di samping itu, menurut Idham, jabatan Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku patut dan layak untuk diemban oleh anak daerah.
“Pansel, utamanya Menag Yaqut patut memberi kans atau memprioritaskan anak daerah Maluku untuk meniti karir di dunia birokrasi Indonesia. Khusus jabatan Kakanwil Kemenag Maluku, pak Menag kiranya dapat memberi kepercayaan bagi anak daerah untuk mengemban jabatan Kakanwil Kemenag Maluku,” pinta Idham.
Alasan dirinya mendukung anak daerah menjadi Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku, karena [anak daerah] dianggap sangat memahami kondisi, karakter serta budaya masyarakat di wilayah provinsi seribu pulau tersebut.
Saat mengelola Kanwil Kemenag Maluku, kata dia, anak daerah dapat menjalankan tugas-tugas negara di daerah bekas konflik horizontal itu dengan mudah alias tidak sulit.
Sebab, lanjut dia, anak daerah Maluku telah memahami betul pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan saat menjalankan tugas di daerahnya sendiri.
Idham menilai, lima anak daerah Maluku yang saat ini ikut seleksi, rata-rata memiliki skill/kemampuan serta punya kecerdasan intelektual untuk menjadi Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku.
Tentunya, lanjut dia, seleksi jabatan tinggi pratama ini harus transparan, sportif dan adil untuk menentukan figure yang terbaik.
“Hemat saya, anak daerah Maluku patut diberi peran untuk meniti karir di dunia birokrasi level jabatan Kepala Kanwil Kemenag Maluku. karena itu Pak Menag patut memperhitungkan anak daerah Maluku,” pungkas Idham Sangadji. (BB)
Editor : Samad Vanath Sallatalohy