BERITABETA.COM, Manokwari – Anggota DPR RI, Saadiah Uluputty menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar yang dilakukan di Manokwari Papua Barat dan dihadiri oleh anggota Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Selasa (23/3/2021).

Empat pilar kebangsaan tersebut meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Saadiah mengatakan sosialisasi empat pilar merupakan kegiatan resmi MPR RI yang berpayung hukum UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD.

Dihadapan sekitar 100 anggota PKS Papua Barat Saadiah Uluputty berharap kader PKS memahami nilai-nilai Pancasila dan UUD 45. Serta mampu mengimplementasi nilai tersebut.

Selain itu pemahaman nilai Pancasila dapat menguatkan kompetensi kenegaraan bagi calon-calon pemimpin yang nantinya sebagai penyelenggara pemerintahan lembaga di masing-masing level kabupaten, provinsi, dan pusat.

“Harapannya anggota PKS memahami nilai-nilai Pancasila dan UUD 45. Serta mampu mengimplementasi nilai tersebut. Selain itu pemahaman nilai Pancasila dapat menguatkan kompetensi kenegaraan bagi calon-calon pemimpin yang nantinya berperan sebagai penyelenggara pemerintahan lembaga di masing-masing level kabupaten, provinsi, dan pusat,” papar Saadiah.

Saadiah menambahkan anggota PKS harus memiliki semangat kebangsaan dan cinta tanah air sehingga dapat melayani masyarakat dengan hati Nurani.

“Jadi seluruh kader dan simpatisan harus memili semangat kebangsaan dan cinta tanah air hingga kemudian bisa melayani masyarakat dengan hati nuraninya, dengan kasih, sebagaimana yang disuarakan oleh para penggagas  bangsa ini,” tegas legislator pusat tersebut.

Semangat mencintai tanah air juga diinternalisasi pada paham kebhinekaan yang juga menjadi ruh pergerakan partai. PKS yang mengangkat Islam sebagai  rahmatan lil ‘alamin, selaras dengan konsep kebhinekaan. PKS dapat menjadi rumah bagi perbedaan.

“Selain itu, seluruh anggota PKS diharapkan mampu menginternalisasi paham kebhinekaan yang menjadi ruh pergerakan partai. Partai Islam sebagai partai yang rahmatan lil ‘alamin, selaras dengan konsep kebhinekaan yang dapat menjadi rumah bagi perbedaan agama, suku, ras, budaya. Dan Papua menjadi satu potret betapa kebhinekaan itu bisa bersinergi dengan hangat di Papua Barat,” pungkas Saadiah (BB-RED)