BERITABETA.COM, Tual – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premiun dan Solar dilaporkan  terjadi di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) dan Kota Tual, Provinsi Maluku. Kelangkaan memicu antrian angkutan kota (angkot) terjadi berjam-jam di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Sopir angkot trayek Tual – Langgur, Rudy  kepada beritabeta.com di Tual, Rabu (20/11/2019) mengaku kesal setiap hari harus mengantre berjam – jam di lokasi SPBU, untuk menunggu giliran mengisi BBM jenis premium dan solar.

“Setiap hari kita para sopir antre seperti begini, berjam – jam baru bisa memperoleh BBM “kesalnya.

Menurut Rudy, kelangkaan BBM di SPBU sudah berlangsung lama, namun pihak – pihak yang berkompeten, termasuk PT. Pertamina terksan menutup mata dan telinga atas keluhan yang disampaikan masyarakat.

“Antrean kendaraan di tempat pengisian BBM sudah berlangsung lama. Apalagi BBM jenis solar yang merupakan minyak subsidi bagi rakyat sering terjadi kekosongan, “ungkapnya.

Olehnya itu, Rudy mengaku bersama sejumlah rekannya para sopir angkot  minta Pemkot Tual dan Pemkab Malra bersama pihak Kepolisian agar dapat bertindak dengan melihat persoalan yang terjadi saat ini.

“ Pemerintah daerah bersama polisi harus sigap melihat hal ini. Bila perlu lakukan operasi, karena ada dugaan kelangkaan BBM yang selalu terjadi, dipicu adanya praktek  penimbunan yang dilakukan oknum – oknum tertentu,”tegasnya.

Untuk diketahui, kondisi kelangkaan BBM sudah terjadi selama sebulan. Selian BMM warga juga kesulitan mendapatkan semen di pasaran. Namun, kondisi ini dinilai tidak mendapat peerhatian oleh pihak yang berwenang.

“Anehnya para Anggota  DPRD Kota Tual dan Malra juga terkesan diam melihat persoalan ini. Ini sudah satu bulan terjadi, termasuk kekosongan material semen untuk kepentingan pembagunan,” tutup Rudy.

MTI Ingatkan Pemerintah

Sebelumnya dikutip dari bisnis.com, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) telah mengingatkan pemerintah untuk memastikan kecukupan pasokan BBM menjelang musim puncak Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Djoko Setijowarno menuturkan saat ini telah terjadi keterlambatan pengiriman Solar bersubsidi di beberapa daerah di Indonesia.

“Mungkin terlambat pasokannya, tapi kalau pemerintah membatasi, keterlaluan itu,” tuturnya di Jakarta, Minggu (17/11/2019).

Walaupun musim puncak Natal dan Tahun Baru tidak seramai mudik Lebaran, katanya, tetap saja aktivitas orang bepergian menjadi lebih tinggi. Publik, paparnya, lebih banyak berlibur akhir tahun. Adapula yang melakukan mudik tapi tidak sebanyak musim Lebaran. “Persiapan angkutan wisata dan lokasi wisata yang berkeselamatan diperlukan,” imbuhnya (BB-TN)