Rakor ini yang digelar di lantai VI Kantor Gubernur Maluku, Selasa (6/10/2020) ini, merupakan kegiatan perdana yang dilakukan Satgas Covid-19 (STPC19), setelah berganti nama dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Penyebaran Coronavirus Desiase-19 (Covid-19) di Kota Ambon makin meluas, menyusul dari hasil swab massal yang dilakukan terhadap 2.421 spesimen milik Aparatur Sipil Negara di 34 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Maluku, terungkap sebanyak 255 orang terkonfirmasi positif.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Ekonomi Unversitas Darussalam (Unidar) Ambon, menggelar Dialog Publik, menyikapi kondisi ekonomi dan arah kebijakan publik di masa mewabahnya COVID-19.
Data yang dirilis Satgas Covid-19 Kabupaten Buru per 5 Oktober 2020 menyebutkan, terdapat sebanyak 31 orang positif Covid- 19. Dari puluhan orang ini tidak ada yang menunjukan gejala sakit dan fisiknya terlihat masih segar bugar.
Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Ambon menyampaikan telah terjadi kerusakan dua unit peralatan pendukung yang selama ini dipakai dalam mendukung proses deteksi virus Corona dari sampel yang diambil.
Gejala infeksi Virus Corona tersebut cukup berbahaya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, Anda bisa tidak bisa mencium aroma yang biasanya Anda kenali dengan mudah, seperti bau asap, bau benda terbakar dan lain-lain.
Pertanyaan terkait kebenaran Covid-19 ini ditemukan dalam agenda reses, masa persidangan pertama tahun sidang 2020/2021, di Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Pangdam XVI Pattimura, Mayjen TNI Agus Rohman, memimpin Rapat Evaluasi Penanganan COVID-19 dan Pendisiplinan Protokol Kesehatan. Rapat berlangsung di Lantai VII Kantor Gubernur Maluku, Rabu (30/9/2020).
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Maluku melansir data jumlah kasus orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Maluku mencapai angka 2.815 kasus.
Penyebaran COVID-19 hingga kini masih membumi di Indonesia dan Maluku. Kondisi ini membuat segala aktivitas tidak bisa berlangsung normal. Kini segala aktivitas harus dilakukan secara virtual (online), baik di perkantoran, sekolah maupun instansi-instansi lainnya.