BERITABETA.COM, Ambon – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku melakukan silaturahmi dengan Wakil Presiden (Wapres) RI, KH. Ma’ruf Amin, di kediaman Wapres, Jln Diponegoro, Jakarta, Selasa (7/7/2020).

Mulai dari pembentukan Embarkasi Haji di Maluku, Pengesahan UU Daerah Kepulauan dan penetapan Maluku sebagai LIN   

Silaturahmi MUI Maluku itu dilakukan sebagai tindaklanjut dari pertemuan bersama Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi beberapa hari lalu.

Dalam pertemuan itu, MUI Maluku menyampaikan beberapa poin yang menjadi harapan masyarakat Maluku untuk dapat diperhatikan dan dibantu oleh Wapres, sebagaimana yang sudah disampaikan kepada Menteri Agama.

Ketua MUI Maluku, Abdullah Latuapo melalui rilis yang diterima media ini menyatakan, poin yang disampaikan ke Wapres itu menyangkut dengan penetapan Provinsi Maluku sebagai salah satu Embarkasi Haji untuk wilayah Indonesia Timur.

“Kita sampaikan soal emberkasi itu ke Wapres. Wapres secara pribadi meresponnya dengan sangat baik dan akan dikaji untuk nantinya ditindaklanjuti,” kata Abdullah, Minggu (12/7/2020).

Pada kesempatan itu, lanjut Abdullah, pihaknya juga menyampaikan kepada Wapres untuk lebih memperhatikan pembangunan di Maluku yang lagi on process.

Hal lain yang juga disinggung oleh pada pertemuan itu adalah tentang Undang-Undang Provinsi Kepulauan yang sudah masuk program legislasi nasional (prolegnas) 2020 agar disahkan menjadi undang-undang.

Termasuk juga meminta Wapres untuk segera menindaklanjuti penetapan Provinsi Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN) karena potensi di sektor perikanan ini sangat besar bagi pembangunan di Maluku kalau terkelola secara baik dan benar.

“Untuk itu, payung hukum soal penetapan ini menjadi sangat penting dieksekusi. Mengenai perkembangan terkini tentang kerukunan umat beragama yang semakin membaik di Maluku juga saya sampaikan,” terangnya.

Diujung pertemuan, Wapres menyampaikan salam hormat kepada masyarakat Maluku agar tetap menjaga kerukunan umat beragama dan keharmonisan yang sudah tercipta di masyarakat. Beliau berharap, masyarakat mau belajar dari peristiwa kelam masa lalu dan berfikir lebih maju kedepan dalam membangun Maluku menjadi lebih baik.

“Beliau juga berharap, kita juga harus secara gotong-royong membangun bangsa ini dalam keharmonisan dengan tidak membeda-bedakan antara suku, ras dan golongan,” ungkap Ambullah (BB-AHM)