Tolak Calon Siswi Berjilbab, Kepala SMP Citra Kasih Ambon Ancam Pluralisme-Keberagaman
Ia berharap, masalah seperti ini harus cepat ditangani oleh pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan. Yakni Memfasilitasi para pihak untuk bermusyawarah--berdialog.
Abidin berujar, sesama anak bangsa atau orang basudara seharusnya membangun (mengintensifkan) dialog dan perjumpaan dalam rangka belajar untuk saling memahami, saling mempercayai, menghargai/menghormati, saling menerima, saling mencintai, saling membanggakan, menopang, dan saling menghidupi,” ajaknya.
“Sikap koeksistensi seperti inilah yang kita butuhkan untuk membangun masa depan kehidupan keagamaan/masyarakat yang berkeadaban tinggi. Seperti ungkapan luhur orang Maluku: Potong di kuku rasa di daging, ale rasa beta rasa dan sagu salempeng dibage dua,” ucapnya.
Seperti dilansir dari laman kampiun.co.id pada 27 Maret 2021, orang tua BP (12), calon siswi baru yang ditolak pihak SMP Citra Kasih Ambon membeberkan alasan anaknya (tidak diterima) oleh sekolah tersebut.
Perlakuan tidak menyenangkan itu dialami PB (12) ketika mendaftar pada SMP Citra Kasih yang berada di kawasan perumahan Citraland, Lateri Kecamatan Baguala Kota Ambon, Provinsi Maluku.
Kampiun.co.id menulis, PB mendapat perlakuan diskriminasi dengan cara di cekal pihak sekolah karena calon siswa baru ini mengenakan jilbab.
Orangtua PB, Chiselvia Hatala mengaku sedih dan kecewa atas sikap diskriminasi dari pihak sekolah terhadap putrinya tersebut.
“Sebagai orangtua saya sedih dan kecewa karena anak saya mendapat perlakuan diskriminasi oleh sekolah,” kata Chiselvia.
Chiselfia menceritakan kejadian tidak menyenangkan itu terjadi pada putrinya saat pendaftaran masuk di sekolah itu sekitar sepekan yang lalu.
Saat itu pihak sekolah langsung mencekal putrinya dengan alasan tidak boleh ada siswa yang mengenakan jilbab.
Chiselfia mengatakan ia sempat menghubungi pihak sekolah terkait kejadian itu, namun pihak sekolah beralasan tidak ingin ada perbedaan di sekolah itu.