BERITABETA.COM, Bula — Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) SBT, Yulia Misa Keliobas mengungkapkan, kegiatan gerakan intervensi serentak pencegahan stunting bertujuan untuk mendeteksi dini masalah gizi.

Misa menambahkan, kegiatan itu juga untuk memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran dan melakukan intervensi bagi seluruh sasaran yang memiliki masalah gizi, serta meningkatkan kunjungan cakupan sasaran ke Posyandu.

"Tujuan pelaksanaan kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting ini yaitu mendeteksi dini masalah gizi, memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran dan melakukan intervensi bagi seluruh sasaran yang memiliki masalah gizi serta meningkatkan kunjungan cakupan sasaran ke posyandu," ungkap Yulia Misa Keliobas dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Ketua TP-PKK SBT Hayati Rumalutur pada kegiatan gerakan intervensi serentak pencegahan stunting di posyandu Keluarga Sehat, Desa Kampung Wailola, Kamis (6/6/2024).

Dia menandaskan, untuk mendapatkan kehadiran sasaran ini maka dilakukan intervensi kepada seluruh ibu hamil, bayi di bawah lima tahun (Balita) dan calon pengantin (Catin) melakukan pendataan, penimbangan, pengukuran dan edukasi secara berkelanjutan selama pelaksanaan posyandu setiap bulan.

"Untuk mendapatkan kehadiran sasaran ini maka dilakukan intervensi kepada seluruh ibu hamil, Balita dan Catin melakukan pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi dan secara berkelanjutan selama pelaksanaan posyandu setiap bulan," tandasnya.

Ia sangat berharap peran serta dari semua elemen desa, baik kepala desa, perangkat desa, BPNA, kader posyandu, babins, babinkamtibmas dan semua stakholder untuk memastikan kehadiran sasaran yang datang ke posyandu 100 persen.

"Sangat mengharapkan peran dari semua elemen desa, baik itu kepala desa, perangkat desa, BPNA, kader posyandu, babinsa, babinkamtibmas, dan semua stachholder untuk memastikan kehadiran sasaran yang datang ke posyandu seratus persen." harapnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi