Di Kiltai dan Kilwaru jangan bermimpi ada kendaraan roda empat disana. Mobil menjadi barang langka, karena memang tak bias digunakan. Moda transportasi andalan disana hanya perahu. Bila hendak ke kota Geser [kota kecamatan] warga hanya ke belakang rumah,  langsung naik perahu dan siap menyebrang.

“Mau beli mobil taruhnya dimana dan untuk dipakai dimana? Kalau beli perahu sangat pas karena itu kebutuhan kita,” ucap Ismail penuh canda.

 

Pusat Ikan Demarsal

Selain unik karena luasnya tidak seberapa, bagi orang yang berkunjung ke Kilwaru dan Kiltai, bakal terpesona dengan keindahan alamnya.

Nama Kilwaru dan Kiltai, konon diambil dari  kata  “Kilwar”. Oleh warga sekitar sebuatan ini berarti pantulan cahaya matahari yang muncul dari daratan gosong [daratan pasir].

Air laut yang tenang, sepoi angin yang meniup setiap saat, dengan hamparan gosong pasir yang kerap timbul disaat air surut, membuat pulau ini cukup indah dipandang dan meyenangkan bagi setiap orang.  

Bukan saja itu, sebagai desa bahari, pemandangan yang cukup mencolok di dua desa ini adalah hasil lautnya yang tak pernah habis.

Di Kilwaru dan Kiltai, setiap pengunjung bisa kapan saja melihat dan menyantap hasil laut berupa ikan segar jenis demersal [ikan dasar]. Setiap pagi, siang hingga malam, menu ikan menjadi menu favorit warga sekitar.

 

Gosong pasir atau tanusang yang menjadi pemandangan indah yang bisa dilihat dari Kilwaru

“Kalau makan ikan sudah bukan hal yang sukar. Dalam kondisi laut tak bersahabat pun, warga disini tetap mekan ikan, karena hampir seluruh warganya berprofesi sebagai nelayan,” kata Ismail.

Beberapa tahun lalu, beritabeta.com pernah menyimak sebuah cerita tentang kebiasaan nelayan di dua desa ini melaut. Hampir jarang mereka berburu ikan plagis, karena yang dominan dan dianggap berharga disana adalah ikan jenis demersal.

Dari kebiasaan menangkap ikan demersal ini, para nelayan kerap penangkap ikan demarshal di waktu malam, karena datangnya malam juga membuat berbagai jenis ikan demarshal menjadi ‘terlelap’ dan gampang untuk ditangkap.

“Ada jenis ikan yang namanya ikan Kakatua, sering nelayan disini menangkapnya dengan cara menyelam dan mendekatinya, kemudian mengaitkan kail di bagian mulut langsung di tarik ke permukaan air,”ungkap Ismail Rumau.

Parrotfish, atau yang sering dikenal dengan nama ikan Kakatua, merupakan salah satu jenis ikan demarshal yang jarang dikonsumsi warga disana.

Namun seiring perkembangan pasar, ikan jenis itupun  kerap ditangkap dan diolah menjadi ikan asin dan abon ikan.

“Kalau dulu tidak ada harga ikan ini, karena banyak pilihan disini,” beber Mail sapaan akrabnya.