"Diujung pena pers ada bom dan berkat. Gunakan berkatnya itu sebik-baiknya. Karena tujuan pemerintah dan Pertamina melaksanakan program ini adalah untuk baik. Jadi, kita tidak hanya puas sudah di salurkan ke sekian titik. Bila diawasi dengan baik, saya kira masyarakat akan merasakan manfaat sehingga program pemerintah bisa berjalan baik," lanjut Wagub.

Dikatakan, pengawasan yang diharpakan bukan saja tanggung jawab pemerintah, Pertamina dan Pers melainkan semua pihak termasuk masyarakat dan Komite BPH Migas akan melakukan pengawasan lebih baik kedepan.

"Saya percaya sungguh, Pertamina apalagi komite akan melakukan pengawasan ini. Kalau ada berita di media, langsung ditindaklanjuti di lapangan, kalau soal minyak. Kalau masyarakat di kampung mengeluh itu betul," ujar Wagub.

Wagub menambahkan, bila BBM Satu Harga diterapkan penuh konsekuen, masyarakat akan bisa produktif. Bila tidak, masyarakat akan tetap pada pola hidup yang konsumtif. Pola hidup seperti ini akan menguras biaya. 

"Programnya banyak atas nama rakyat, datang satu harga, tapi yang lebih menikmati itu para agen-agennya. Jadi penyalur harus diseleksi Pertamina seperti tender proyek. Harus punya fasilitas. Jangan asal-asalan, tidak bisa hanya sebatas ijin saja," harapnya (*)

Pewarta : Febby Sahupala