Wagub Maluku Minta Jemaat GPM Haria Jaga Kedamaian di Tanah Lease

BERITABETA.COM, Ambon – Wakil Gubernur [Wagub] Maluku Barnabas Nathaniel Orno meminta Jemaat GPM Negeri Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, untuk berperan sebagai agen perdamaian serta menyebarkan ajaran hukum kasih Kristus kepada seluruh masyarakat.
“Melalui mimbar khutbah pada ibadah minggu, ibadah sektor, ibadah unit dan lain sebagainya. Saya berharap pendeta, warga GPM Haria dan Klasis Pulau-Pulau Lease dapat menjaga dan berperan sesuai ajaran Kristus,” kata Wagub Maluku saat meletakkan Batu Penjuru pada pembangunan gedung Gereja Lahatol, Jemaat GPM Haria, Minggu, (13/03/2022).
Wagub menegaskan, dalam beberapa waktu sering terjadi konflik antar negeri di wilayah kerja Klasis Pulau-Pulau Lease. Namun, pemerintah provinsi Maluku tetap mendorong upaya perdamaian.
Untuk itu, Wagub meminta bupati dan jajaran pemerintah Kabupaten Maluku Tengah agar lebih proaktif dalam menyelesaikan berbagai sengketa antar warga di wilayahnya.
“Saya berharap kepada saudara pendeta dan jemaat serta jajaran klasis pulau-pulau lease, berperan sebagai agen perdamaian serta menyebarkan ajaran hukum kasih Kristus kepada seluruh masyarakat, melalui mimbar khutbah pada ibadah minggu, ibadah sektor, ibadah unit dan lain sebagainya,” harap Wagub.
Menurut Wagub, di era globalisasi saat ini, fungsi dan peranan institusi agama semakin strategis dalam menciptakan harmonisasi dinamika kehidupan.
“Kita menyadari bahwa seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman, tantangan dan cobaan semakin sensitif yang berkembang di tengah masyarakat, dapat berpotensi menimbulkan gejolak dan konflik yang rawan akan berpecahan dan pertentangan,” katanya.
Dikatakan, gereja dan agama dalam kiprahnya di tengah dunia, terpanggil dan memiliki peran penting dan strategis dalam pembentukan karakter untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Melalui tempaan dan bimbingan dari Gereja beserta seluruh perangkat pelayanannya, maka kualitas kehidupan umat akan semakin baik imannya, yang akan berdampak terhadap perilaku umat.
“Dengan demikian, suasana kehidupan yang saling menghargai dan menghormati antar sesama umat beragama akan terus terjaga,” ujar Orno.
Pelaksanaan peletakan Batu Penjuru ini, juga diselingi dengan pemancangan tiang bermula gedung Gereja. Sedangkan target biaya pembangunan gereja ini ditaksir mencapai Rp. 3,6 miliar.
Wagub menegaskan, salah satu tujuan pembangunan Gereja Lahatol, agar Jemaat GPM Haria dapat memiliki sebuah gedung Gereja yang layak dipakai, demi menunjang kebutuhan peribadahan maupun pelayanan keumatan lainnya, serta dapat menjawab rentan kendali pelayanan dan jarak tempuh dari gedung Gereja induk.
Orno pada kesempatan itu, juga menyampaikan selamat dan memberikan apresiasi kepada Jemaat GPM Haria yang berketetapan hati, untuk membangun rumah tuhan sebagai tempat memuji dan membesarkan nama tuhan.
Ia menambahkan, dereja adalah sebuah persekutuan dan kehidupan religius bersama Allah yang berpusat pada penyelamatan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus.
Mencermati pentingnya makna keberadaan Gereja tersebut, maka pembangunan Gereja tentunya tidaklah hanya dimaknai sebatas pada pembangunan saja. Namun menjadi wahana pembinaan dan pengembangan mental spiritual umat Kristiani, yang berakar pada persekutuan dalam membangun iman dan jati diri orang percaya.
“Sebagai mitra kerjasama pemerintah dalam membangun bangsa, Gereja diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pembinaan jemaat secara berkelanjutan sesuai agenda kerja GPM. Hal ini untuk membentuk karakter jemaat agar memahami kedudukannya sebagai anggota jemaat dan warga negara dan memiliki tingkat partisipasi terhadap berbagai program dan kebijakan pemerintah,” ulas Orno.
Wagub juga berharap hendaknya keberadaan jemaat dapat berkembang dalam persekutuan antar sesama jemaat maupun jemaat tetangga, sehingga dapat menghasilkan jemaat yang tangguh beriman sesuai amanat agung kristus (*)
Editor : Redaksi