Pasukan pun menuju Tanjung Perak, Surabaya dan mendengar bahwa pada 7 Desember 1975, pasukan Yonif 501 sudah diterbangkan menuju Timtim. Mereka langsung naik ke kapal beserta empat pucuk meriam.

“Kalau tidak salah LST KRI Teluk Langsa,” ujar Yan.

Batalyon Armed 10 Para telah tiba sehari lebih awal dengan menggunakan KM Bogowonto. Pasukan sudah mendarat dan menduduki bekas asrama musuh di Baucau.

Kapal berlayar menuju pantai Baucau yang berada di sebelah timur Dili. Pada saat KRI Teluk Langsa mendekati Baucau, berjumpa dengan LST lain yang akan mendaratkan tank amfibi Marinir di Baucau.

Pendaratan berjalan aman dan lancar bagi pasukan Armed. Karena Markas Brigif 17 dipimpin Kolonel Inf Sugiarto dan Kasbrig Letkol Inf Feisal Tanjung, Yonif Linud 328, dan satu tim Kopassandha dipimpin Lettu Inf Luhut Binsar Pandjaitan, sudah diterjunkan di pangkalan udara Baucau dan berhasil merebutnya.

“Saya sempat jumpa Bang Luhut di pantai setelah beliau berhasil merebut Kota Baucau, sebelum beliau meninggalkan pantai,” kata Yan.

Bersamaan dengan pendaratan Baterai Armed 12 Para, juga didaratkan satu peleton tank amfibi pimpinan Kapten Mar Mardan. Malang tak dapat diraih, salah satu tank lengkap dengan seluruh anggotanya delapan prajurit Marinir, tenggelam dan tidak diketemukan sampai saat ini.

Setibanya di Baucau, Baterai Armed 12 Para bergabung dengan Yon Armed 10 Para pimpinan Letkol Art Amir Singgih. Segera dilakukan konsolidasi untuk meningkatkan efektivitas Baterai Armed 12 dengan Dua pucuk meriam dipimpin komandan baterai, tetap di Baucau dan BP kepada pasukan cadangan.

Sementara dua pucuk lagi dipimpin Perwira Baterai Lettu Art Yan Louhenapessy, di-BP-kan ke Brigif 17 bersama satu Baterai Armed 10 pimpinan Kapten Art Dahlan.

Yang menjabat Perwira Penghubung Armed ke Brigif 17 adalah Lettu Art Zainuri Hasyim, seangkatan dengan Yan.

Karena pasukan Yonif 330 pimpinan Letkol Inf Slamet dengan wakil Mayor Inf Muzani Syukur tertahan di Letter S selama 6 hari, dibentuk lah Satgas yang diperkuat Yonif 310 dipimpin Letkol inf HBL Mantiri dengan wakil Mayor Inf Sudaryanto.

Bertindak sebagai Komandan Satgas Letkol inf Feisal Tanjung yang merupakan Kasbrig 17 Linud. Satgas ini bertugas menyerang ke selatan untuk merebut Venilale, Ossu, dan Viqueque.

Komposisi Seksi Armed dilengkapi dengan pengatur pimpinan penembakan dipimpin langsung oleh perwira Baterai, perwira peninjau Peltu Hadi, perwira amunisi Capa Suyono, perwira pengukur medan Peltu Sembiring, dan regu bantuan SMR (senapan mesin ringan) dipimpin Serma Sembiring.

Selang sehari pendaratan Baterai Armed 12, Armed Marinir kembali didaratkan di pantai Baucau.

“Saya berjumpa dengan Lettu Mar Tri Joko yang sudah almarhum,” kata Yan.