15 Personil SAR Ambon Siap Diterjunkan ke Palu dan Donggala
BERITABETA, Ambon – Kantor Search And Rescue (SAR) Ambon telah menyiapkan personel beserta peralatan pendukung untuk sewaktu-waktu diberangkatkan ke Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah yang diterjang gempa bumi tektonik berkekuatan 7,4 SR dan gelombang tsunami.
Persiapan ini dilakukan bila ada instruksi dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pusat.
“Ada 15 personel SAR yang masuk dalam regu penyelamat telah kami siagakan dan siap berangkat kapan saja bila ada instruksi dari pusat,” kata Kepala Kantor SAR Ambon, Muslimin, seperti dikutif Antaranews di Ambon, Sabtu (29/09/18)
Menurut dia, persiapan personel serta peralatan ini dilakukan mengingat begitu luas lokasi bencana alam gempa tektonik dengan magnitudo 7,7 dan telah diperbaharui oleh BMKG menjadi 7,4 pada Jumat, (28/9) dan menyebabkan tsunami.
Selain menimbulkan kerugian materi, gempa tektonik ini juga telah menyebabkan sejumlah warga meninggal dunia atau luka-luka tertimpa reruntuhan bangunan.
Lokasi gempa juga menyebar di Kabupaten Donggala, Kota Palu (Sulawesi Tengah) hingga ke Mamuju, Sulawesi Barat.
Akibatnya masih terdapat banyak warga yang hidup di ruang terbuka dengan menggunakan tenda karena khawatir adanya gempa-gempa susulan.
Sehingga pemerintah saat ini telah mengerahkan seluruh kekuatan yang ada baik dari TNI, PMI, hingga Basarnas dari Kalimantan dan Sulawesi Selatan bergerak menuju lokasi-lokasi bencana untuk memberikan bantuan.
“Sekarang team rescue dari Kantor SAR Ambon sudah standby dan peralatan SAR mereka juga sudah disiapkan,” tandasnya.
Korban Tewas 30 Orang
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Sulawesi Tengah, dr I Komang Adi Sujendra, melalui video yang di-posting di akun Twitter PB IDI (@PBIDI) menyatakan, saat ini korban akibat goncangan gempa sebanyak 30 orang meninggal.
Jumlah korban tersebut didasari data sementara yang tercatat di Rumah Sakit Budi Agung Palu dan Bhayangkara.
“Dari Rumah Sakit Budi Agung, Rumah Sakit Bhayangkara, jumlah korban meninggal yang ada di kami saat ini ada 30 orang,” ujar Komang di video, seperti dilihat detikcom pada Sabtu.
“Kasus-kasus ortopedi yang membutuhkan tindak lebih lanjut secara operasi maupun intervensi spesialis ortopedi kurang-lebih 12 orang. Trauma kepala 9 orang itu sementara yang bisa saya laporkan,” lanjutnya.
Wilayah Palu terkena gempa yang lebih ringan pada Jumat pagi, yang menghancurkan beberapa rumah, menewaskan satu orang dan melukai sedikitnya 10 orang di kota nelayan Donggala, paling dekat dengan pusat gempa, kata pihak berwenang.
Survei Geologi AS menyatakan besarnya gempa kedua pada magnitudo 7,5, setelah sempat dinyatakan bermagnitudo 7,7.
Gempa dan tsunami menyebabkan pemadaman listrik yang memutus komunikasi di sekitar Palu. Pada Sabtu ini, pihak berwenang masih kesulitan mengkoordinasikan upaya penyelamatan tanpa listrik dan komunikasi karena daerah itu diguncang gempa susulan. (BB/DP)