BERITABETA.COM, Ambon  – Walikota Ambon, Richard Louhenapessy menyatakan kondisi wilayah Kota Ambon aman pasca pehelatan Pemilu 17 April 2019 hingga penetapan hasil Pileg dan Pilres 2019 oleh KPU. Tidak ada reaksi dari masyarakat meskipun tensi politik terus memanas secara nasional.   

Hal senada juga disampaikan  Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Marga Taufiq secara terpisah,  terkait situasi keamanan di Provinsi Maluku pasca-pengumuman hasil Pemilu oleh KPU.

“Situasi Kota Ambon berlangsung normal, dimana warga tetap melaksanakan aktifitas seperti biasanya, tanpa terpengaruh dengan situasi politik di tanah air,” kata Walikota Richard Louhenapessy usia memimpin rapat koordinasi bersama dengan seluruh stakeholder di lingkup Pemkot Ambon, Kamis (23/5/2019).

Rapat Koordinasi ini digelar Pemerintah Kota Ambon dengan mengusung tema “Sinergitas Penyelenggaraan Pemerintahan Dalam Merekatkan Persatuan dan Kesatauan Bangsa Pascah Pemilu serentak 2019” itu juga melibatkan seluruh RT/RW se- Kota Ambon guna mengantisipasi merebakanya isu yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di kota Ambon.

Walikota dalam kesempatan itu meminta warga Kota Ambon, tidak mudah menerima informasi yang disampaikan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab yang berpotensi memicu munculnya gerakan mengganggu stabilitas keamanan dalam kota.

Sementara itu, usai menghadiri  acara buka puasa bersama di Kantor SAR Ambon kepada sejumlah wartawan, Kamis (24/5/2019) Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Marga Taufiq mengatakan, sejauh ini, Maluku dalam kondisi aman dan kondusif. “Maluku aman dan kondusif, tidak ada pergerakan massa, pokoknya aman,” kata Taufiq.

Menurut Pangdam, meski Maluku menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang terakhir melakukan rapat pleno hasil rekapitulasi penghitungan suara, namun  proses rekapitulasi berjalan dengan aman dan lancar.

“Kan sudah selesai, sampai terakhir saya dan Pak Kapolda ikut kawal rekapitulasi suara. Walaupun provinsi terakhir tapi semuanya kondusif, jadi selesai,” katanya.

Pangdam pun mengajak seluruh warga di Maluku dan juga pihak-pihak yang berkepentingan dengan pemilu agar bersikap dewasa dalam menyikapi dinamika yang terjadi, termasuk insiden yang terjadi di Jakarta.

“Mari kita semua jaga kedewasaan, kalau mau (protes) kan ada salurannya,” ujarnya.

Dia juga mengajak warga di Maluku agar tidak terpengaruh oleh situasi yang terjadi di Jakarta dan sebaiknya meningkatkan ibadah di bulan suci Ramadhan.

“Mudah-mudahan semua bisa ambil hikmahnya dari bulan puasa ini. Kita lebih banyak ibadah saja, ibadah meminta agar Maluku ini diberkahi Tuhan kan begitu,” ajaknya. (BB-DIO)