BERITABETA.COM, Bula — Pasca ambruknya jembatan di Desa Dawang Kecamatan Teluk Waru, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) pada April 2019 lalu, hingga kini jembatan yang berada pada ruas jalan Bula – Airnanang itu belum diperbaiki.

Pemerintah kabupaten dan provinsi dinilai mengabaikan infrastruktur jembatan dimaksud. Padahal sudah berulangkali masalah ini dikeluhkan LSM maupun anggota DPRD Maluku asal SBT di Baileo Karang Panjang Ambon.

Namun sayangnya keluhan itu tidak mendapat respon serius dari pemerintah setempat, untuk itu pemerintah diminta serius membenahi semua infrastruktur jembatan di daerah ini.

“Saya menduga pemerintah sengaja mengabaikan, padahal kerusakan jembatan di desa Dawang itu sudah berlangsung sejak lama,” ungkap Bakri Rumakey, Ketua Papeda Maluku kepada beritabeta.com,  Rabu (13/01/2021)

Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpatti Ambon ini menjelaskan, jembatan Wai Dawang 2 sudah seharusnya menjadi prioritas pemerintah daerah dalam menjawab akses antar kecamatan menuju ibukota kabupaten.

Apalagi lanjut dia, jembatan ini menjadi jalur penghubung dari dan menuju bandar udara Buak Uriti di Kufar. Sudah pasti dilewati semua orang, termasuk para pejabat yang berkunjung ke SBT.

“Jembatan ini menjadi akses dari dan menuju bandara Kufar, maka harusnya menjadi skala prioritas. Tapi kenyataannya, jembatan itu dibiarkan,”ucap Rumakey.

Fungsionaris Badko HMI Maluku – Maluku Utara ini menilai, elit birokrasi dan politisi di negeri ini merasa nyaman dengan jembatan darurat yang tersedia sehingga tidak lagi berkonsentrasi untuk perbaikan jembatan parmanen.

“Kelihatannya elit-elit kita berfikir masa bodoh, bahkan kerusakan jembatan Wai Dawang sangat luput dari perhatian dan perbincangan mereka” tutupnya penuh kesal (BB-AZ)