Bagi 1000 Paket Ikan untuk Nelayan, Saadiah Apresiasi Kepedulian BKPIM Maluku
BERITABETA.COM, Ambon – Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Maluku membagikan 1000 bantuan berupa paket ikan kepada masyarakat para nelayan di Maluku.
Pembagian paket ikan segar ini merupakan rangkaian kegiatan Bulan Mutu Karantina Ikan yang digelar di kantor BKPIM di Waiheru Kota Ambon, kemarin.
Program Bulan Mutu Karantina (BMK) Ikan baru digagas dan diluncurkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan April 2020 lalu. Setahun berjalan, program ini pertama kali hadir di Provinsi Maluku.
Anggota Komisi IV DPR RI Saadiah Uluputty mengapresiasi poistif perhatian Badan KIPM Maluku.
“Penyerahan bantuan 1000 paket ikan ini terasa special. Sebab ini yang pertama kali dari rencana pembagian ke 78 titik di tahun 2021,”ucap Saadiah Uluputty saat menghadiri kegiatan BKM di Ambon bersama anggota Komisi IV DPR RI, Abdullah Tuasikal.
Diakuinya, bantuan ini sangat bermakna dan merupakan wujud kepedulian serta empati terhadap masyarakat (nelayan). Sebab sasaran penerima yaitu masyarakat terdampak pandemi Covid-19, notabene para nelayan yang kurang mampu.
“Pandemi Covid 19 telah memukul banyak sektor. Tentu saja, para nelayan ikut merasakan dampaknya. Apalagi mereka yang mendiami bentangan pesisir di wilayah Provinsi Maluku,”jelasnya.
Aleg PKS ini menyebut, jenis ikan segar dalam paket bantuan yang dibagikan tersebut terdiri dari ikan Kakap Merah, Kerapu, Cakalang, dan Baby Tuna. Tujuannya untuk membantu masyarakat mencukupi kebutuhan protein.
“Momen Bulan Mutu Karantina dijadikan untuk membangun semangat berbagi. Saya sangat apresiatif program ini. Karena BMK juga tentang kepedulian sosial utamanya di bulan suci Ramadhan,” ucapnya.
Selaku mitra komisi IV, Saadiah menaruh harapan kepada BKIPM sebagai UPT Perikanan Pusat di Maluku, agar senantiasa mendukung kebijakan Pemerintah daerah Provinsi Maluku dalam memfasilitasi kelancaran produk perikanan.
“Salah satunya adalah kebijakan ekspor langsung (direct call) dari Maluku,” timpalnya.
Dia mengungkapkan hal ini sejalan dengan data volume eksport ikan Maluku yang mengalami peningkatan signfikan. Dimana volume eksport ikan di masa pandemi Covid 19, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.
“Januari hingga Mei 2020, nilai ekspor perikanan dari Maluku mencapai angka 29,5 juta USD. Angka ekspor ini besar. Karena pada 2019 lalu, dalam kurun setahun (Januari – Desember 2019), nilai ekspor perikanan Maluku hanya mencapai 14,8 juta USD,” beber Saadiah.
Menurut dia, capaian nilai ekspor ini harus di tingkatkan. Dan hal tersebut butuh kerjasama antar instansi baik di pusat, daerah maupun pihak swasta untuk memperlancar ekspor komoditas perikanan dari Maluku.
Dia berharap, dengan peningkatan pertumbuhan eksport perikanan Maluku yang meningkat itu, harus sejalan dan berdampak postif terhadap para nelayan agar bisa lebih baik lagi. Taraf ekonomi mereka ikut bertumbuh.
“Ini perjuangan bersama dan butuh perhatian seluruh pemangku kepentingan. Sebab laut adalah masa depan kita. Para nelayan di Maluku patut menikmati masa depan tersebut,” tegasnya. (*)