“Ini karena manajemen pembangunan kita salah, kita keliru dalam membangun, kita terjebak dalam pembangunan yang sangat mekanistik, terjebak dalam pembangunan yang sangat serimonial tapi kita tidak masuk dalam substansi pembangunan yang lebih mendasar. Oleh karena itu sudah waktunya kita berubah. Kita lakukan restorasi terhadap kebijakan pembangunan kita,” ucapnya.

Selain itu, Tetelepta mengaku pembangunan kewilayahan harus berbasis gugus pulau dengan ekosistem yang baik.

“Kita tau kita punya alam yang baik, kita punya pariwisata yang baik, kita punya laut yang baik, tapi kita salah kelola selama ini,” ujarnya.

Menurutnya, selama ini pemerintah daerah terlalu berharap pada APBN, padahal banyak sekali potensi untuk membangun investasi yang baik.

“Prasyaratnya adalah mau nggak kita bekerja sama-sama. DPRD tidak boleh berjalan sendiri, Gubernur tidak boleh berjalan sendiri, Bupati dan Wali Kota juga tidak boleh berjalan sendiri. Kita harus membangun irama yang sama. Oleh karena itu saya bertekad bahwa pembangunan kewilayahan harus berjalan dengan baik,” tegasnya.

Untuk itu, tambahnya, dengan mengusung tagline perubahan ini dirinya yakin Partai NasDem adalah “rumahnya”.

“Saya tau rumah saya ada di NasDem. Saya memilih NasDem itu dengan sengaja. Saya berharap saya menjadi bagian dari NasDem untuk kita melakukan perubahan di Maluku yang lebih baik lagi,” tutupnya (*)

Editor : dhino.p