Belum Dibayar Pemerintah, Kontraktor Pribumi Ancam Tutup 49 Gedung SD di Kabupaten Buru
BERITABETA.COM, Namlea – Sejumlah kontraktor di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku menggelar aksi demonstrasi di kantor DPRD setempat pada, Kamis (20/10/2022).
Mereka mengancam akan melakukan tindakan pemalangan terhadap 45 gedung Sekolah Dasar [SD] di Kabupaten Buru, jika pemerintah Kabupaten Buru tidak mencairkan dana Rp. 4,5 miliar yang menjadi hutang pemerintah kepada mereka.
Dana miliaran rupiah itu merupakan anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus [DAK] Reguler yang diperuntukkan untuk pembiayaan pekerjaan sebanyak 49 bangunan SD di kabupaten itu.
Ancaman ini disampaikan juru bicara para kontraktor M Tahir Fua dkk saat melakukan aksi demo di halaman gedung DPRD Buru.
Tahir membeberkan, para kontraktor sampai saat ini belum dibayar pemerintah sejak tahun 2021 dengan nilai Rp.4,3 miliar lebih, padahal 49 SD yang tersebar di 10 Kecamatan di Buru sudah tuntas dikerjakan.
Di hadapan dua wakil pimpinan DPRD Kabupaten Buru Djalil Mukaddar dan Dali Fahrul Syarifudin serta sejumlah wakil rakyat, Taher Fua menjelaskan, tujuan dirinya bersama rekan-rekan kontraktor pribumi hadir di gedung DPRD.
Ia mengakui, sesuai hasil rapat semalam, mereka sepekat melakukan aksi demontrasi ini. Selanjutnya, sebanyak 49 SD yang dibangun dari sumber DAK Reguler TA 2021 lalu, akan dipalang sebagai aksi protes mereka.
Tapi, kemudian dengan berbagai pertimbangan, rencana untuk memalang 49 gedung SD itu urung dilakukan, karena nanti akan terjadi multitafsir atas gerakan yang mereka lakukan.
"Alangkah baiknya kami tidak lakukan itu. Kami datang bicara secara baik-baik menyampaikan aspirasi agar dapat didengar oleh anggota dewan dengan satu harapan dana proyeknya dapat direalisasikan,"tandas Taher.