BERITABETA.COM, Ambon — Wakil Ketua Satuan Tugas Khusus [Satgasus] Tindak Pidana Korupsi [Tipikor] Kepolisian Republik Indonesia [Polri] Novel Baswedan berkesempatan memberikan kuliah umum di Universitas Pattimura [Unpatti] Ambon, Rabu (14/06/2023).

Novel Baswedan mengungkapkan, saat ini korupsi menjadi salah satu masalah yang serius dan harus menjadi perhatian banyak pihak termasuk para mahasiswa.

“Korupsi harus menjadi perhatian mahasiswa juga, karena dengan peran mahasiswa yang efektif sangat berpengaruh dalam penanganan korupsi,” ungkap Novel Baswedan.

Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi [KPK] ini menjelaskan, para mahasiswa harus paham benar terkait perkara tersebut.

Pasalnya, korupsi merupakan tindakan mengambil keutungan dari bukan haknya, dan secara langsung merugikan keuangan negara. Bahkan dapat berdampak luas kepada masyarakat.

“Korupsi ini juga secara langsung dapat menghambat pembangunan dan kemajuan bangsa, sehingga ini merupakan permasalahan serius dan langkah akhir untuk menghentikan korupsi dengan melakukan penindakan, namun sebelumnya kita harus melakukan pencegahan dan penanganan korupsi ini akan maksimal jika ada juga peran dari masyarakat sebagaimana diatur dalam PP No 43 yang mana masyarakat memiliki hak dalam pencegahan tindak pidana korupsi,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Kepolisian Daerah [Wakapolda] Maluku Brigadir Jenderal Polisi Stephen M. Napiun meminta mahasiswa Unpatti Ambon agar dapat menjadi agen perubahan dalam pencegahan korupsi.

Menurutnya, korupsi adalah masalah serius yang harus dihadapi secara bersama-sama. Dimana seluruh dunia saat ini memiliki program untuk memerangi korupsi. Bahkan ada negara yang menerapkan hukuman keras kepada pelaku korupsi karena dipandang sebagai kejahatan luar biasa.

“Penanganan korupsi ini harus dikedepankan pencegahan dan hal ini tidak akan optimal kalau hanya dilakukan oleh Pemerintah atau Polri saja, namun harus didukung oleh masyarakat juga termasuk para mahasiswa,” ucap Stephen M. Napiun.

Stephen membeberkan, Provinsi Maluku memiliki hasil alam yang cukup banyak, namun dia berpesan agar dengan hasil alam yang dimiliki tersebut, tidak perlu sampai harus melakukan korupsi.

“Budaya koruptif ini harus kita hilangkan jauh-jauh dan sifat kejujuran harus kita tanamkan di dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga kita bisa menjadi pribadi yang baik,” pintanya.

Ia berujar, saat ini Polri terus berbenah dan meminimalisir terjadinya tindakan korupsi. Ini dilakukan dengan berkordinasi bersama inspektorat maupun lembaga terkait lainnya di wilayah Maluku.

“Rekan-rekan mahasiswa punya peran penting dalam penanganan korupsi, karena mahasiswa adalah calon pemimpin dan harus menjadi pemimpin yang punya hati,” ujarnya.

Untuk itu, dia berharap agar mahasiswa dapat menjadi garda terdepan dalam mendukung lingkungan yang bebas korupsi.

"Ini harus dimulai dari diri sendiri dan melakukan komunikasi terkait adanya dugaan korupsi tanpa harus berdemo, sehingga kita berharap korupsi dapat dicegah sehingga mahasiswa bisa menjadi agen perubahan,” harapnya. (*)

Pewarta : Febby Sahupala