BERITABETA.COM, Ambon – Penjabat (Pj) Gubernur Maluku Sadali Ie, membuka dengan resmi Musyawarah Daerah (Musda) VII Majelis Ulama Indonesia (MUI), Provinsi Maluku yang berlangsung di Asrama Haji Waiheru Ambon, pada tanggal 7 -8 Oktober 2024.

Musda yang digelar dengan tema “Berkhidmat dalam Menegakkan Kemaslahatan dan Keharmonisan Umat”, ini ikut dihadiri Wakil Ketua MUI Bidang Dakwah sekaligus Koordinator MUI Wilayah Timur K.H.Muhammad Cholil Nafis.

Selain itu hadir pula  Forkopimda Provinsi Maluku, Ketua MUI Provinsi Maluku dan jajaran MUI Kabupaten Kota, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan, dan unsur terkait.

Pj Gubernur Maluku dalam kesempatan itu manyampaikan harapannya Musda MUI VII ini dapat melahirkan kepemimpinan MUI yang terus mengayomi dan membina umat, untuk kemajuan daerah bangsa dan negara.

“Eksistensi MUI sebagai wadah perhimpunan para ulama, cendekiawan, dan tokoh Islam telah banyak mewarnai sejarah dan perjalanan negeri ini, MUI telah memberikan kontribusi bagi pembangunan kehidupan beragama, penguatan Iman dan Taqwa, serta pemberdayaan umat,” ungkap Sadali.

MUI Maluku, kata Sadeli dapat terus melakukan konsolidasi organisasi, dan memperkuat perannya sebagai otoritas keagamaan, yang dipercaya oleh umat Islam di Provinsi Maluku, dengan memberikan fatwa-fatwa, nasihat dan panduan ke-Islaman yang jelas dan bijak.

Terutama  dalam menyikapi berbagai persoalan keagamaan, MUI Maluku harus terus menjadi sumber pencerahan dan referensi ke-Islaman yang solid bagi masyarakat Maluku.

“Selama ini Maluku telah dikenal dengan keberagaman agama dan budaya yang membingkai masyarakat di bumi raja-raja ini, sehingga diharapkan MUI Maluku, dapat terus berperan aktif dalam menjaga kerukunan antar umat beragama, senantiasa mendorong dialog antar agama, mediasi konkrit dan kegiatan sosial, yang semakin memperkuat solidaritas dan soliditas antara umat beragama di Maluku,” tandas Sadali.

Ia berharap, MUI Maluku dapat berperan sebagai jembatan, antara komunitas Muslim dan agama lain, guna mencegah potensi konflik serta memperkuat persatuan di Maluku.

“Tak lama lagi ada momentum Pilkada, MUI Maluku harus bisa menjadi penyeimbang dalam dinamika sosial politik lokal, dengan sikap netral dan kebijaksanaan. MUI juga harus mampu memberikan pandangan yang moderat, sejuk dan menyenangkan, sehingga mendorong stabilitas politik, serta mendukung pelaksanana PILKADA yang aman, damai, jujur, dan demokratis,” pintanya.

Sadali juga  berharap agar MUI Maluku, dapat terus berkolaborasi dan membangun kerjasama yang kuat, dengan sesama organisasi keagamaan maupun dengan Pemerintah Daerah.

“Kami tentu akan terus membuka ruang yang seluas-luasnya bagi MUI, untuk turut terlibat dalam setiap dimensi pembangunan di Provinsi Maluku,” tutup Sadali (*)

Pewarta : Febby Sahupala