BERITABETA.COM, Bula — Dalam kurun waktu satu bulan ini sudah dua unit kendaraan yang terperosok di jembatan darurat Wai Soir, Desa Keta, Kecamatan Siritaun Wida Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).

Selain satu unit Pick Up yang terperosok sekitar awal Juni 2024, kali ini giliran satu unit sepeda motor merek Genio yang dikendarai seorang pemuda asal Desa Salagur Air terperosok dan tergelincir ke air laut.

Salah satu pemuda Desa Keta, Faris Rumain saat dikonfirmasi beritabeta.com melalui pesan WhatsApp, Rabu (19/6/2024) mengungkapkan, kejadian tersebut terjadi pada pukul 11.28 WIT.

Faris menerangkan, kejadian ini terjadi saat pengendara sepeda motor sedang dalam perjalanan dari Desa Liantasik menuju kampungnya di Desa Salagur Air.

"Info dan kejadian terkini pada pukul 11.28 WIT di jembatan Soir. Yang punya motor orang Salagur Air, dia dari arah Liantasik mau ke Salagur Air," ungkap Faris Rumain.

Dia mambeberkan, saat ini kondisi jembatan darurat pada ruas jalan Bula-Masiwang-Airnanang itu mengalami kerusakan parah, sehingga kendaraan roda empat tidak bisa melewati jalur tersebut, hanya kendaraan roda dua.

"Untuk sekarang motor bisa lewat di atas jembatan, tapi oto (mobil) belum bisa," bebernya.

Ia berharap, dengan kejadian itu, ada penanganan segera dari pihak terkait, terutama Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Maluku yang memiliki wewenang pada ruas jalan nasional itu.

"Semoga dengan adanya kejadian seperti ini, secepatnya ada tindakan dari pihak terkait," harapnya.

Sebelumnya, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Maluku akhirnya merespon kondisi kerusakan jembatan darurat Wai Soir di Desa Keta, Kecamatan Siritaun Wida Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) yang terjadi pada 9 Juni 2024.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.6 Provinsi Maluku Elsina Malindir berjanji, untuk kerusakan jembatan darurat tersebut rencananya akan ditangani BPJN Maluku menggunakan pipa baja.

"Untuk jembatan Wai Soir kami usahakan penanganan pakai pipa baja," ucap Elsina Malindir saat dikonfirmasi beritabeta.com melalui pesan WhatsApp pada Selasa (11/6/2024).

Elsina mengungkapkan, biasanya dalam melakukan penanganan terhadap kerusakan jembatan darurat, BPJN Maluku menggunakan rangka bailey, namun stok rangka bailey milik mereka sudan terpakai habis.

Dia berdalih, hampir semua jembatan dan jalan di wilayah Pulau Seram terjadi bencana, sehingga rangka-rangka bailey itu dipakai untuk dilakukan penanganan.

"Untuk bailey memang agak susah karena stok desain jembatan bailey di Balai juga sudah terpakai semua, karena hampir semua jembatan dan jalan di Pulau Seram terjadi bencana alam," ungkapnya.

Ia memastikan, upaya penanganan terhadap jembatan darurat di ruas jalan Bula-Masiwang-Airnanang itu akan dilakukan setelah pihak penyedia menangani jembatan darurat Wai Salagur Kota.

"Penyedia masih kerjakan yang di jembatan Wai Salagur, mungkin bertahap setelah itu," pungkasnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi