BERITABETA.COM, Ambon – Dermaga Feri Hunimua di Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku,  terendam air pasang, Kamis (12/0/2020). Kondisi ini menyebabkan terhambatnya arus penumpang yang hendak turun dari kapal feri.

Fenomen ini terjadi akibat dermaga penyebrangan ini mengalami kerusakan akibat dampak gempa bumi pada 27 September 2019 lalu. Dermaga yang menghubungkan jalur penyeberangan Pulau Ambon dan Pulau Seram ini ikut mengalami sejumlah keretakan dan penurunan dari struktur bangunannya setelah gempa mengguncang wilayah tersebut.

Menyikapi hal ini Ketua Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Anos Yermias memastikan pihaknya akan memanggil Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XXIII Maluku, ASDP dan Dinas Perhubungan Maluku untuk membahas kondisi Dermaga Fery Hunimua di Desa Liang Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah.

Menurut Anos,  rapat dengar pendapat ini akan dilakukan karena kondisi jembatan penyeberangan kapal fery tersebut makin memprihatinkan, karena sering air pasang.

“Kondisi pelabuhan penyeberangan Feri Hunimua saat ini makin parah, kami akan segera memanggil pihak –pihak terkait untuk membahasnya,”tandas Anos kepada beritabeta.com.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku, Ismail Usemahu mengatakan, persoalan tersebut telah disampaikan ke Kementerian Perhubungan RI. Nantinya, struktur dermaga tersebut akan diperbaiki dan ditinggikan dari kondisi yang ada saat ini.

“Itu kondisi dermaganya turun, jadi nanti dibikin struktur yang agak tinggi  supaya saat pasang tidak tergenang lagi,” kata Ismail, kepada wartawan di kantor Gubernur Maluku, Senin 24 Februari 2020.

Dia mengungkapkan, proses perbaikan dermaga tersebut rencananya akan dikerjakan setelah Kementrian Perhubungan berkoordinasi dengan ASDP selaku pengelola dermaga. Adapun anggaran perbaikan dermaga tersebut bersumber dari APBN.

Meski begitu, Ismail tidak menjelaskan secara detail jumlah anggaran perbaikan dermaga tersebut. “Anggaran (perbaikan) dari APBN, karena selama ini anggarannya dari APBN. Tapi, berapa nominalnya belum (tahu), karena mereka (Kementerian Perhubungan) yang rencanakan,”jelasnya (BB-AT)