Diduga Lakukan Kekerasan Bersama, Polisi Ciduk Lima Pelaku di SBB

BERITABETA.COM, Bula — Kepolisian Resor (Polres) Seram Bagian Barat (SBB) melalui Kepolisian Sektor (Polsek) Huamual berhasil menciduk lima orang pelaku yang diduga melakukan kekerasan bersama terhadap orang dan tindakan penganiayaan di Desa Luhu, Kecamatan Huamual pada Jumat 26 September 2025.
Lima terduga pelaku berinisial RL (47), RS (18), AKH (44), dan JP (28). Sedangkan satu pelaku lainnya terlibat penganiayaan menggunakan benda tajam berinisial GAW (25) berhasil ditangkap kurang dari waktu 24 jam berdasarkan dua laporan polisi.
"Kelima pelaku tersebut sudah diamankan di rumah tahanan Polsek Huamual. Kasus ini telah dalam tahap penyidikan," ucap Kapolsek Huamual, IPDA Salim Balami pada Rabu (1/10/2025).
Salim menjelaskan, lima pelaku yang berhasil ditangkap diduga melakukan kekerasan bersama terhadap GAW dan ibunya berinisial R (47) tahun. Akibat pengeroyokan itu, R mengalami luka robek pada bagian kepala.
"Kami juga menerima laporan balik dari pihak lain, sehingga saat ini terdapat dua laporan polisi yang sedang ditangani. Satu laporan yang sudah diamankan empat pelaku, sementara satu laporan lagi yang sudah diamankan satu pelaku," jelasnya.
Dia menuturkan, kronologi kejadian peristiwa tindak pidana kekerasan bersama dan penganiayaan itu berawal pada Jumat sekitar pukul 03.00 WIT di Kompleks Tugu Tiga, Desa Luhu. Saat itu, GAW mengamuk karena merasa tidak terima temannya dipalak. Ucapan kasar yang dilontarkan GAW ditegur oleh AKH, yang kemudian memintanya pulang.
"Teguran ΑΚΗ ini kemudian berujung kesalahpahaman hingga GAW menikam AKH dengan benda tajam, yang menyebabkan AKH mengalami luka di bagian belakang tubuh," tuturnya.
Tak hanya AKH, GAW juga menyerang seorang warga lainnya berinisial RS. Korban diserang menggunakan besi hingga tangannya terluka.
"Tindakan ini memicu reaksi AKH bersama sejumlah pemuda yang berada di lokasi yang diduga telah dipengaruhi minuman keras. Mereka kemudian melakukan pengeroyokan terhadap GAW," tambahnya.
Ia membeberkan, aksi pengeroyokan terhadap GAW dilihat ibunya berinisial R, sehingga ibunya berusaha melindungi putranya dengan cara memeluk tubuhnya agar terhindar dari pukulan.
Apesnya, upaya R tersebut justru membuatnya ikut menjadi korban. la terkena pukulan yang menyebabkan luka robek di bagian kepala dan harus mendapatkan perawatan di Puskesmas Luhu.
"Kami menerima dua laporan polisi. Laporan pertama dibuat oleh R dengan terlapor sejumlah pemuda berinisial RL, RS, AKH, JP, dan RAS. Laporan kedua dibuat oleh AKH yang melaporkan balik GAW atas dugaan penganiayaan," bebernya.
Terkait kejadian itu, Kapolsek menegaskan pihaknya telah bertindak cepat untuk menjaga situasi tetap kondusif. la juga menegaskan akan memproses kasus ini sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
"Kami sudah mengamankan para terduga pelaku dan melakukan langkah hukum secara profesional. Kami mengimbau masyarakat agar tidak menyelesaikan masalah dengan kekerasan, melainkan melalui jalur hukum dan musyawarah yang damai," pungkasnya. (*)
Editor : Redaksi