Dengan modal electoral lima parpol ini, jika pasangan Ozan –Mario bisa mendapat dukungan yang maksimal atau memanfaatkan kerja dari mesin lima parpol ini, maka bukan mustahil kedua anak muda  bisa melejit jaun dan menjadi pemenang di Pilkada Malteng 27 November 2024.

Peluang ini cukup besar terjadi, karena perolehan suara lima parpol pengusung Ozan – Mario tersebar merata di enam dapil di Kabupaten Malteng dan juga memiliki hasil  persentase suara yang cukup besar mendekati 30 persen jumlah pemilih di kabupaten berjuluk pamahanunusa ini.

Namun dari sisi disisi politis, Ozan –Mario juga memiliki cela yang tak bisa dihindari bila mengkaji  dengan matang kalkulasi politik kedepan. Salah satunya adalah pengalaman tanding di arena yang sama.

Ozan pernah mencalonkan diri sebagai Anggota DPD RI di Dapil Maluku di Pemilu sebelumnya, namun jejak elektoral mantan aktivis HMI belum bisa dijadikan pijakan karena kontestasi di arena itu memiliki dinamika yang berbeda. Sementara Mario belum punya pengalaman elektoral di Kabupaten Maluku Tengah.

Kondisi ini berbeda dengan tiga rival politik mereka. Sebut saja Calon Bupati Mirati Dewaningsih yang sudah berulang kali tampil sebagai kontestan di Pileg. Kemudian Calon Bupati Ibrahim Ruhunussa dan juga Andi Munawir.

Ketiga sosok yang menjadi lawan ini, setidaknya sudah kenyang pengalaman di arena tanding yang kini kembali dimasuki, meskipun mereka baru pertama kali mencalonkan diri sebagai Bupati Malteng, namun secara electoral mereka sudah teruji.

Meksi demikian, peta politik Pilkada Malteng tidak bisa diterawang secara kasat mata, karena berbagai faktor akan menjadi penentu kemenangan dari setiap paslon yang berkontestasi  (*)