Acara ini sendiri, dinilai ada kaitan yang signifikan antara Ambon Music Office, yang bekerja untuk mendukung status Ambon sebagai Kota Musik Dunia versi UNESCO, dengan peluncuran buku sebagai bagian dari gerakan literasi di Kota Ambon.

“Sebagai salah satu dari sedikit kota di dunia yang memperoleh gelar Kota Musik Dunia dari UNESCO, Ambon memiliki tanggung jawab tidak hanya dalam mempromosikan musik, tetapi juga dalam mendukung kreativitas dan budaya dalam arti yang lebih luas, termasuk literasi,” ujar Focal Point Ambon UNESCO City of Music, Ronny Loppies.

Menurut dia, AMO sebagai lembaga yang bertanggung jawab untuk mewujudkan visi tersebut, berperan aktif dalam berbagai kegiatan budaya dan pendidikan.

“Salah satu bentuk dari dukungan mereka terhadap kreativitas lokal, adalah juga dengan ikut serta dalam acara-acara yang berhubungan dengan pengembangan literasi, seperti peluncuran buku,” terangnya.

Dia katakan, musik dan literasi sama-sama memainkan peran penting dalam membangun budaya kreatif yang kuat. Keduanya mendukung keterampilan berpikir kritis, meningkatkan kreativitas, dan memperkaya imajinasi anak-anak serta masyarakat.

Oleh karena itu, lanjut dia, keterlibatan Ambon Music Office dalam acara peluncuran buku anak Tikus karya Lise Yian Sui de Fretes ini, merupakan bagian dari strategi holistik untuk mengintegrasikan berbagai aspek seni dan budaya guna mendukung pertumbuhan generasi muda yang lebih kreatif dan cerdas.

“Dengan demikian, acara ini tidak hanya fokus pada literasi semata, tetapi juga pada pengembangan kreativitas dalam bentuk yang lebih luas, sejalan dengan tujuan UNESCO dalam mengakui Ambon sebagai Kota Musik Dunia,” tutup Ronny yang juga adalah koordinator regional kota musik UNESCO wilayah Asia Pasifik ini (*)

Editor : Redaksi