Evaluasi Pilkada 2020, Demokrasi Elektoral Tergadai Lingkungan Oligarkis -Kapitalis
Ketahanan Internal Parpol Rapuh
Fungsi dan peran Parpol dalam mengawasi atau mengawal demokrasi misalnya perhelatan Pilkada 2020 lalu khusus di 4 kabupaten yakni Seram Bagian Timur, Kepulauan Aru, Maluku Barat Daya, dan Buru Selatan, Menurut Amir Kotarumalos, parpol pun belum dewasa dalam berdemokrasi.
Hal itu tampak jelas ketika proses pemberian rekomendasi parpol kepada pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah (bupati-wakil bupati).
“Saya bilang belum dewasa maksudnya dalam ketahanan fisik parpol. Yang terjadi adalah ketahanan fisik parpol ditentukan oleh ketahanan finasial (parpol). Rata-rata parpol belum mampu membangun kekuatan survivabilitas internal yang kuat, sehingga hanya menjadikan momen untuk electoral ini sebagai kekuatan, kesempatan untuk meminta mahar politik,” tambah Amir.
“Apalagi parpol-parpol yang belum kuat. Dengan mahar politik itu menjadi kekuatan dan tabungan parpol untuk lebih kompetitif kedepan dalam menjaring suara sebanyak-banyaknya. Intinya, saya melihat dari sisi ketahanan parpol masih rapuh/lemah dalam membangun kekuatan berdemokrasi,“ ulasnya.
Kekuatan demokrasi itu, lanjut Amir, bisa dibedakan antara money politic dan political money. Untuk mengembalikan kepercayaan publik apa yang harus dilakukan oleh parpol?
Ia menyarankan, Parpol harus membuka kesempatan, sama rata dan sama rasa. Karena sudah berjanji untuk tidak memberikan mahar untuk tidak menerima mahar. Maka Jajarannya harus ditertibkan, jangan sampai ada kekuatana internal parpol yang kemudian istilahnya merampok para kandidat tanpa sepengetahuan pimpinan parpol. Dengan alasan biaya ini dan itulah, memicu biaya politik menjadi naik.
Lebih jauh diterangkan, mahar politik naik itu kesempatan berkompetisi bagi berbagi kalangan. Dengan demikian, sudah kecil sekali kemungkinan. Tertutpnya kemungkinan, lanjut dia, itu berarti mempersempit ruang demokrasi electoral.
“Demokrasi electoral pintunya pemilihan umum/pilkada, kesempatan untuk merekrut pemimpin yang bermoral, berintegritas dan kredibel untuk memperjuangkan nasib rakyat. Membawa rakyat keluar dari kungkungan keterbelakangan apalagi kemiskinan,” tandasnya.