BERITABETA, Jakarta – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid menghimbau kepada semua pihak agar selalu berkontribusi untuk mempertahan NKRI dan Kebhinekaan jelang pemilihan umum Pilpres 2019 mendatang.

Hal itu dikatakan Hidayat dalam diskusi Empat Pilar ‘Kebhinekaan Dalam Bingkai NKRI’ di Parlemen Senayan, Jumat, (2/11/2018).

“Itu satu hal yang betul-betul bisa lestari langgeng, mari kita pertahankan, karena itu amanat yang telah diwariskan oleh para Founding Father kepada kita semuanya,” tuturnya.

Menurut Hidayat, Faktor-faktor yang bisa menghancurkan Kebhinekaan Indonesia itu salah satunya yakni jangan mengintervensi salah satu Agama. Sebab, kalau orang bukan agamanya mengomentari agama lain, pasti menghadirkan kegaduhan.

“Jadi, harusnya masing-masing kita profesional deh. Kalau anda beragama bukan Islam. Gak usah mengomentari agama Islam. Apalagi dibumbui dengan bahasa bahasa lain. Kita udah tau lah,” ungkapnya.

Untuk itu, Hidayat meminta elite politik, penting menjadikan bahwa dirinya bagian yang bisa berkontribusi menjadikan NKRI dan menerima kebhinekaan tunggal Ika yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa.

Kata Politisi PKS itu, Elit politik itu bukan yang merebut kekuasaan atau ‘oposisi’ saja, akan tetapi yang mempertahankan kekuasaan (petahana) juga elit politik.

“Siapapun anda, elit politik apakah anda yang mempertahankan kekuasaan ataupun merebut kekuasaan, berkontestasilah dalam konteks yang bisa saling menguatkan NKRI kita. Dengan begitu kita akan bangkit dan bangun,” pungkas Hidayat.

Namun, beber Hidayat, ada isu seolah-olah petahana pasti menguatkan NKRI, sedangkan kalau yang non petahana akan melemahkan Kebhinekaan.

“Ya gak gitu. Kalau gitu cara berpikir berarti gak perlu ada pemilihan umum. Supaya semuanya tidak akan bicara dengan cara merebut kekuasaan,” beber Hidayat.

Hidayat bilang, Indonesia adalah negara demokrasi yang justru memberikan ruang untuk berkiprah dan mempertahankan NKRI dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

Ia berharap calon Presiden pada periode 2019-2024 harus berkampanye dengan cara yang lebih sehat, sehingga rakyat bisa memilih mana yang baik dan benar, dengan cara merdeka dan berdaulat. Tanpa terdistorsi oleh manipulasi, intimidasi dan pencitraan.

“Indonesia berada pada jalan yang benar kita diberi ruang untuk terus berkompetisi menghasilkan yang lebih baik,” demikian Hidayat Nurwahid. (BB/ADIS)