BERITABETA.COM, Ambon - Sebanyak 482 sarjana strata satu (S1) angkatan XXIII, dan delapan magister (S2) angkatan XIV periode II 2021 diwisudakan oleh civitas akademika Institut Agama Islam Negeri atau IAIN Ambon. prosesi wisuda berlangsung di aula Lantai III Gedung Rektorat IAIN Ambon, Rabu (29/12/ 2021).

Ratusan wisudawan dan wisudawati yang ditelorkan oleh kampus berjuluk hijau ini berasal dari Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam 168 orang, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah 103 orang, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 211 orang, dan delapan orang dari Program Pascasarjana.

Acara wisuda dilakukan secara terbatas. Peserta [wisudawan dan wisudawati] hadir tanpa didampingi orang tua maupun sanak keluarga. Acara ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube IAIN Ambon. Para orang tua maupun keluarga hanya menyaksikan agenda tahunan ini dari rumah.

Rektor IAIN Ambon Dr Zainal Abidin Rahawarin dalam pidatonya menyatakan, wisuda bertemakan "Akselerasi Transformasi IAIN Ambon menuju Universitas Islam Negeri untuk pengembangan keilmuan" ini menjadi napak tilas perjalanan IAIN Ambon beralihstatus dari STAIN pada 9 Desember 2006 dengan turunnya SK Presiden RI, Nomor 111.

“SK tersebut sekaligus menandai perubahan yang fundamental terutama dalam konteks kelembagaan,” mantan Pembantu Rektor I era Mohammad Attamimi ini.

Zainal mengatakan, pada era kepemimpinannya yang baru jalan satu tahun ini, IAIN Ambon telah berhasil memiliki tiga program studi dengan akreditasi A.

Lalu sebelas program studi dengan akreditasi B, dan lainnya akreditasi C, yang mana tengah disiapkan juga untuk kedepan semuanya mendapatkan predikat akreditasi A.

Ia mengemjukakan, hal ini penting guna menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat. Perubahan peningkatan di bidang akademik lainnya, kampus berjuluk hijau ini pun menambahkan enam program studi baru. Yaitu tiga program studi S1 dan tiga program studi S2.

Penambahan prodi dimaksud, lanjutnya, sekaligus untuk pemenuhan syarat akademik untuk mentransformasikan IAIN Ambon menjadi Universitas Islam Negeri atau UIN Ambon.

Ia menyentil persiapan mengenai proses transformasi IAIN Ambon ke UIN. Dia mengaku pada era kepemimpinan Dr Hasbollah Toisuta [mantan Rektor], IAIN Ambon telah memprogramkan peluasan lahan IAIN Ambon di kawasan Negeri Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah 62 hektare.

Saat ini lahan dimaksud tengah diproses keberlanjutannya untuk tahapan penyelesaian pembayaran, sekaligus menjadi masterpland pembangunan UIN, karena telah diusulkan ke Pemerintah Pusat.

Bertalian dengan itu dalam pekan ini pihaknya mengadakan seminar internasional untuk mencari nama tokoh penyiar Islam di Maluku yang untuk ditetapkan sebagai nama kampus UIN Ambon.

Menurut dia, dari nama Imam Rijali yang telah ditetapkan sebelumnya, dinilai masih samar-samar. Zainal menyebut melalui seminar internasional kemarin, ada empat nama tokoh Islam yakni Nuku Zainal Abidin, Imam Rijali, AM Sangadji dan Kapitan Yongker.

“Selanjutnya, empat nama tersebut akan ditelaah dan ditelusuri jejaknya kembali, sehingga saat ditetapkan sebagai nama UIN Ambon, dokumen historis akademiknya benar-benar lengkap,” jelasnya.

Alasannya, dari seluruh syarat akademik untuk transformasi menjadi UIN telah rampung. Tinggal, penetapan nama sebagai pelengkap untuk kelanjutan proses dari yang sudah diusulkan.

Berkaitan dengan transformasi IAIN Ambon menuju UIN, ia mengaku telah dipanggil oleh Menteri Agama dan menanyakan hal dimaksud.

Ia menuturkan mengenai aspek dukungan, IAIN Ambon telah memperoleh [dukungan] dari Gubernur Maluku Murad Ismail maupun pimpinan DPRD Provinsi Maluku.

“Setelah semua proses rampung, jika tidak ada kendala yang melintang, Insha Allah perjuangan untuk alih status IAIN menjadi UIN Ambon dapat terwujud pada 2022 nanti,” harap Rektor. (BB)

 

Editor: Redaksi