Untuk kategori Compact Macro juara pertama diraih oleh Laudy Sumampouw asal Manado, juara kedua Franky Kuron (Manado), dan juara ketiga Brian Vaccarella, peserta dari Amerika Serikat.

Kategori Compact Wide juara pertama diraih oleh Lecoand Simorangkir (Ambon), juara kedua Syahrul Arifin (Bitung), dan juara ketiga Guntur (Wakatobi).

Kategori Open Macro juara pertama diraih Meyer Musa (Manado), juara kedua Yosi Silalahi (Ambon) dan juara ketiga Niel Fransiscus Prinssen (Belanda).

Kategori Open Wide juara pertama diraih Jodha Tindas (Manado), juara kedua Roy Legi (Denpasar) dan juara ketiga Ben Sarinda (Bitung).

Sementara peserta termuda, Abigael Ritiauw saat ditanya oleh pembawa acara AUPC 2021 mengatakan, dirinya baru pertama kali ikut lomba ini. Ia pun baru belajar menyelam tahun lalu, dan agak takut menyelam di kegelapan.

Meski belum meraih juara dalam event ini, namun itu tidak menyurutkan semangat dan langkahnya untuk kembali bertarung di kompetisi seperti ini pada tahun depan.

Usai mengikuti kegiatan penutupan AUPC 2022, Jodha Tindas, peserta asal Manado juara I Kategori Open Wide kepada wartawan menyebut, ada empat karyanya yang masuk nominasi.

Namun, kata dia, karena peraturan dewan juri sejak awal sudah disepakati, dimana peserta hanya boleh menjadi pemenang di salah satu kategori dari empat kategori yang diperlombakan tersebut.

Hal yang sama pula diakuji Brian Vaccarella, dimana karyanya ada dua yang masuk nominasi.

Diketahui, Jodha sendiri sudah 9 kali mengikuti lomba seperti ini. Untuk AUPC 2021, dia baru pertama kalinya ikut dan meraih juara.

Menurutnya, spot di Pintu Kota Kecamatan Nusaniwe, sangat unik dan menantang. Karena posisi laut terbilang dalam dan arusnya kuat. Termasauk biota di kawasan ini juga menarik.

"Tempatnya ekstrim. Arusnya lebih kencang dari yang divesite-divesite biasanya dan lumayan dalam. Tantangannya disitu. Arus dan kedalamannya di atas rata-rata,” ungkap Jodha. (BB-YP)