Jadi Sekolah Vokasi, Uluputty Pastikan SUPM Waiheru Tidak Ditutup Pemerintah

BERITABETA.COM, Ambon – Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Maluku Saadiah Uluputty, ST menyampaikan kabar gembira terkait rencana pemerintah untuk menutup Sekolah Usaha Perikanan Menegah (SUPM) Negeri Waiheru Ambon, tidak jadi dilakukan.
Pembatalan rencana penutupan ini, setelah politisi PKS Maluku ini menyampaikan aspirasi pihak sekolah saat rapat kerja Komisi IV bersama Kementrian Perikanan dan Kelautan (KKP) di Jakarta.

“Tiga tahun lalu ketika saya berkunjung ke SUPM Waeheru, kepsek dan jajaran SUPM menyampaikan aspirasinya agar SUPM Waeheru jangan ditutup. Dari aspirasi mereka saya lanjutkan dalam raker bersama Kementrian KKP, dan hal ini juga menjadi kesimpulan rapat Komisi IV yang menghendaki SUPM tidak ditutup,” kata Uluputty saat berkunjung ke SPUM Negeri Waiharu Ambon pada Jumat 17 Januari 2025.
Dalam kunjungan Kerja masa sidang 1 tahun 2025 yang berlangsung di kantor dan Aula SUPM Waeheru Ambon itu, Aleg PKS ini diterima langsung oleh Kepala SUPM Abdul Aziz Usemahu, jajaran dosen, dewan guru, komite dan siswa siswa AUP dan SUPM.
“Saya mendapat aspirasi yang cukup besar dan langsung disampaikan oleh dosen, guru dan siswa SUPM,” tulis Saadiah dalam rilisnya kepada beritabeta.com.
Uluputty menjelaskan, alas an kuat mempertahankan SPUM Waiheru dinilai sangat relevan dengan kondisi daerah Maluku yang secara geografis sebagian besar wilayahnya laut.
“Jadi SUPM Waeheru adalah sekolah vokasi yang disiapkan untuk menghasilkan SDM yang unggul, pofesional dan mandiri dengan pelayanan yang terstandar agar menjadi penjuru Pendidikan Menengah KP di Indonesia Timur untuk kesejahteraan dan keberlanjutan. Hal ini pula yang saya sampaikan saat raker bersama Kementrian KKP,”tandasnya.
Menurut Saadiah, potensi Maluku yang kaya dengan sumber daya alam khusunya kelautan dan perikanan ini meliputi 3 wilayah pengelolaan perikanan dengan potensi ikan 5, 6 juta ton dari 12 juta ton per tahun yang berada di Maluku.
Ini menjadi ironi, dengan kelayaan alam tetapi tidak berdampak kepada kesejahteraan masyarakat terutama daerah pesisir dalam hal ini nelayan. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya SDM terampil, profesional dan menguasai teknologi penangkapan.
Sementara itu, dari outlook KTNI menyatakan bahwa tingkat pendidikan nelayan 80 persen adalah lulusan dibawah SMP.
“Pendidikan rendah ini ditambah dengan kehidupan mereka miskin dan jumlah keluarga mereka tiap rumah rata rata 6 orang, sehingga kemampuan untuk menyekolahkan anak anaknya tentu mengalami kendala,” beber Uluputty.
Olehnya itu, tambah Saadiah, salah satu terobosan yang tepat adalah menerima dan memprioritaskan pelaku utama nelayan untuk mengenyam pendidikan di SUPM ataupun AUP Politeknik adalah salah satu solusi untuk menjawab tantangan ini.
Khusus untuk Maluku sendiri sebagai daerah lumbung ikan dan grand design pemerintah pusat sebagaimana pernyataan presiden bahwa Maluku harus menjadi Lumbung Ikan Nasional (LIN). Dengan adanya LIN dalam konteks pengelolaan ikan maka pilar utamanya adalah penciptaan SDM yang memadai.
Selian SPUM, Saadiah juga terus memperjuangkan agar keberadaan Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) dapatr dikembalikan lagi ke tempatnya di Maluku.
“Kita juga berharap Politeknik AUP agar dikembalikan dekat dengan Maluku, dekat dengan laut-nya dan agar mampu menjawab keinginan masyarakat yang demikian tinggi untuk menyekolahkan anaknya disini,” tagasnya.
Dalam pertemuan bersama jajaran SUPM, Uluputty juga menyampaikan gagasannya akan memperjuangkan lulusan SUPM ataupun AUP menjadi sekolah dengan ikatan dinas.
“Jika Kemendagri punya STPDN yang langsung ikatan dinas, boleh juga KKP punya SUPM bisa ikatan dinas. Di SUPM pun sekolah dan asrama ditanggung pemerintah sama juga dengan STPDN kan?,” bebernya disambut tepuk tangan semua hadirin.
“Hari ini saya kembali dulu ke Jakarta untuk melaksanakan tugas dan kewajiban terutama perjuangan menuntaskan amanah, aspirasi yang sudah didengar dan disampaikan kepada saya insya Allah akan saya lanjutkan, mohon doanya agar segala sesuatunya dimudahkan dan lancar selalu,” tutup Saadiah pada kesempatan itu (*)
Editor : Redaksi