Jawab Kebutuhan Guru, Dikbudpora SBT - FKIP Unpatti Jalin Kerjasama
BERITABETA.COM, Bula — Untuk menjawab kebutuhan guru di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) SBT menggandeng Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.
Bentuk dari kerjasama itu dilakukan dalam kegiatan Sosialisasi Program FKIP Mengajar, Kampus Merdeka dan Sarjana Pendidikan dalam jabatan yang berlangsung di Aula Dikbudpora SBT, Jumat pagi (5/3/2021).
Hadir dalam sosialisasi itu Wakil Bupati SBT Idris Rumalutur, Ketua Komisi C Abdullah Kelilauw, Plt Kepala Dikbudpora SBT Sidik Rumalowak, Dekan FKIP Unpatti Prof. I. H. Wenno bersama Tenaga Dosen serta para guru dan Kepala Sekolah.
Plt Kepala Dikbudpora SBT Sidik Rumalowak dalam sambutannya menjelaskan keberdaan jenjang sekolah mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang merupakan tanggungjawab Pemkab.
Dia merincikan, dari Data Pokok Peserta Didik (Dapodik) Disbudpora SBT per 31 Agustus 2020, jumlah TK di SBT sebanyak 195. Sementara SD sebanyak 150 dan SMP sebanyak 54.
"Dan TK ini yang sudah akreditasi baru 39 sedangkan yang belum ada 156. Sedangkan untuk SD itu 144 sudah terakreditasi dan untuk SMP ada 52 yang sudah terakreditasi, duanya yang belum terakreditasi" ucap Rumalowak.
Rumalowak juga mengaku dari jumlah siswa pada tiap-tiap jenjang, SBT saat ini masih kekurangan banyak guru mata pelajaran. Untuk itu dalam proyeksi beban kerja tingkat SD dan SMP, pihaknya telah mengusulkan 973 kuota untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Sementara itu Dekan FKIP Unpatti Ambon Prof. I. H. Wenno mengaku untuk membangun kualitas pendidikan di Maluku bukan saja menjadi tanggungjawab dinas dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
Tanggungjawab itu kata dia, menjadi bagian dari tanggungjawab Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Hal itu yang membuatnya untuk bertekad melakukan program FKIP Mengajar.
"Kalau kita lihat bahwa dari empat tema Pendidikan untuk yang pertama mutu pendidikan, pemerataan pendidikan, efisiensi internal dan evaluasi pendidikan kita dikategorikan masih kurang" akui Wenno.
Lewat program FKIP mengajar, Dekan yang baru dilantik satu bulan lalu oleh Rektor Unpatti Prof. Dr. Marthinus Johanes Saptenno itu mengaku kedepan para mahasiswa akan didistribusikan ke Kabupaten/Kota untuk mengajar, termasuk SBT.
"Kita berusaha untuk tahun ini tidak lagi dipusatkan di Kota Ambon, tapi kita pusatkan di Kabupaten-Kabupaten yang betul-betul membutuhkan guru, salah satunya SBT" ucapnya.
Wakil Bupati SBT Idris Rumalutur dalam sambutannya membuka kegiatan sosialisasi itu mengapresiasi kolaborasi Dikbudpora SBT dengan FKIP Unpatti dinilai sebagai langkah dedikasi, komitmen dan kolaborasi dalam program pendidikan.
Diakuinya, lewat kerjasama itu sehingga pada saat ini dapat terlaksananya Program FKIP Mengajar, Kampus Merdeka dan Sarjana Pendidikan dalam jabatan di lingkup Pemerintah Kabupaten SBT.
"Melalui kerja sama dan kolaborasi ini, atas nama Pemerintah Kabupaten SBT terus menciptakan Sumberdaya Manusia, menciptakan lingkungan yang layak dan perencanaan yang sistematis bagi pendidikan" ungkap Rumalutur
Pihaknya berharap, peningkatan kapasitas tenaga pendidik harus menjadi salah satu program yang terus dilakukan, karena hal ini dapat mendorong peningkatan segmen SDM.
"Ini dipandang sebagai bagian integral dari upaya penguatan tenaga pendidik di 'Bumi Ita Wotu' yang kita cintai ini" tandasnya (BB-AZ)