Namun efektivitasnya yang beragam, membuat masyarakat ragu mau memilih vaksin yang mana. Uji coba tentu sudah dilakukan sebelum vaksin di-publish, sayangnya kecerdasan manusia untuk tidak mempertaruhkan nyawanya sendiri juga tidak bisa dibohongi.

Berbicara masalah vaksin, tentu tidak terlepas dari namanya industri farmasi. Adanya pandemi Covid-19 ini juga harus diakui menyebabkan Industri Farmasi bertumbuh. Utamanya untuk produk yang berkaitan dengan Covid-19.

Hal ini sejalan dengan laporan Bisnis.com yang mencatat bahwa perusahaan farmasi yang memiliki produk terkait pandemi Covid-19, baik dalam bentuk produk promotif, preventif, dan kuratif mampu bertahan dan terus tumbuh.

Bentuk promotif bisa berupa multivitamin, kuratif sesuai regimen terapi Covid-19 secara nasional serta preventif misalnya vaksin.

Multivitamin merupakan produk yang tumbuh signifikan saat pandemi Covid-19. Memang ini merupakan dilema, ketika industri farmasi bertumbuh diikuti dengan menurunnya kinerja sektor yang lain dikarenakan wabah Covid-19.

Secara preventif, Indonesia sebenarnya juga mencoba untuk memproduksi vaksin secara mandiri. Sejak pertengahan tahun lalu, pemerintah melalui Kementerian BUMN juga telah melakukan uji coba Fase 3 calon vaksin

Covid-19 melalui PT Biofarma (Persero) dan sejauh ini berjalan lancar, tidak ada efek samping yang signifikan. Namun, vaksin yang diharapkan bisa diproduksi massal pada awal tahun 2021 ini juga masih belum menuai hasil.

Semoga saja, kehidupan masyarakat Indonesia akan kembali normal jika nantinya vaksin memang ampuh untuk dijadikan solusi penumpasan Covid-19 di Indonesia. Namun, ada baiknya para ahli juga melakukan penelitian terhadap bahan-bahan organik khas Indonesia untuk dijadikan alat pencegah menyebarnya Covid-19.

Karena yang namanya bahan organic pasti lebih aman dikonsumsi dan tidak menyebabkan efek samping. Contohnya saja kayu bajakah yang tahun lalu ditemukan oleh anak SMA sebagai obat kanker. Dimana kita tahu bahwa yang namanya kanker sangat kecil peluangnya untuk bisa disembuhkan (*)