BERITABETA.COM, Bula —Partai Keadilan dan Persatuan [PKP], nama baru Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) kini merekrut sejumlah politisi yang sebelumnya menjadi kader potensial dari sejumlah partai politik [parpol] di Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT].

Tercatat terdapat delapan kader parpol di SBT memilih hijrah bergabung dengan parpol besutan Ketua Umum Yussuf Solichien, dan Wakil Ketua Umum Aslizar Nurdin Tanjung itu.

Dari catatan media ini, terdapat sejumlah nama yang memilih hijrah di PKP. Mereka diantaranya Ketua Dewan Pimpinan Cabang [DPC] Partai Gerindra SBT H. Ruslan Rumalutur, kader Partai Gerindra SBT Usman Adam, Ketua Pimpinan Anak Cabang [PAC] Partai Gerindra Kecamatan Werinama Daud Suwakul dan istrinya Erma Ely.

Termasuk kader potensial dari Partai Amanat Nasional [PAN] SBT Farhan Retob, kader Partai Nasdem SBT Bunjamin Tjiu, kader Partai Berkarya SBT Iwan Moksal dan kader Partai Demokrat SBT Rusdi Rumata.

Diketahui, mereka yang bergabung di PKP saat ini merupakan mantan Calon Legeslatif DPRD Kabupaten SBT dan DPRD Provinsi Maluku yang menyumbang suara yang signifikan pada Pemilihan Legeslatif [Pileg] 2019 lalu.

Ruslan Rumalutur kepada beritabeta.com usai acara silaturahim pengurus Dewan Pimpinan Provinsi [DPP] Maluku dan Dewan Pimpinan Kabupaten [DPK] di sekretariat DPK PKP SBT, Kamis (18/8/2022) mengungkapkan, dalam dunia demokrasi, terutama demokrasi politik, pilihan untuk berhijrah ke Parpol yang lain bukan sesuatu yang haram.

Rumalutur menerangkan, bukan saja dirinya, politisi siapapun, apalagi menjadi pimpinan Parpol, ketika merasa nyaman dan senang dengan karya yang diukir pasti memilih bertahan.

"Tapi selama ini mungkin rasanya kurang begitu nyaman untuk beta [saya] harus melanjutkan kepemimpinan, sehingga beta memilih hijrah dari partai ini [Gerindra] ke lain. Tentunya hijrah beta ini bukan sakit hati atau yang lain, tapi ini pilihan hati, bahwa sudah cukup berdedikasi untuk Gerindra kemarin," ungkap H. Ruslan Rumalutur.

Sementara itu, kader Partai Nasdem SBT Bunjamin Tjiu membeberkan, komitmen untuk memilih keluar dari partai besutan Surya Paluh ini untuk mencari suasana yang baru.

Mantan anggota DPRD SBT periode 2014-2019 ini mengaku, sebetulnya dia tidak punya alasan untuk meninggalkan partai Nasdem dan memilih masuk ke PKP.

Hanya saja tambah dia, ada sedikit rasa kecewa. Pasalnya Partai Nasdem merupakan salah satu partai besar yang eksis ditengah persaingan, apalagi simpati masyarakat di daerah itu semakin banyak, namun ketidakbecusan dari pengurus menjadi alasan tepat untuk pindah partai.

"Tapi karena pengurus-pengurus partai kita yang tidak terlalu becus makanya saya melihat, dari pada kita memperjuangkan sesuatu yang fiktif, yang salah lebih baik kita ambil partai yang betul. Partai yang betul disini adalah PKP," beber Bunjamin Tjiu.

Ditempat yang sama, Ketua DPK PKP Kabupaten SBT Jhon Rumadan menegaskan, PKP SBT dalam melakukan perekrutan kader partai tidak secara asal-asalan.

Rumadan mengaku, dari sekian banyak kader yang bergabung di PKP SBT, termasuk sejumlah kader Parpol lain yang saat ini keluar untuk masuk di PKP SBT bukan paksaan, namun secara ikhlas.

"Apa yang kita kerjakan selama ini dengan kenyataannya bahwa ada partai lain yang tertarik kepada PKP, sehingga bergeser ke PKP. Kami sangat gembira dan senang sekali apa yang merikan lakukan kepada kami," akui Jhon Rumadan. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi