Kanada Berminat Pasarkan Hasil Perikanan Maluku
BERITABETA, Ambon – Gubernur Maluku Said Assagaf mengatakan Pemerintah Kanada telah menyampaikan keinginan untuk ikut memasarkan hasil perikanan di Maluku. Minat pemerintah Kanada ini disampaikan Konsul Bagian Politik dan Hubungan Masyarakat Kanada, Geoffrey. J.C. Dean, di Ambon, Jumat (16/11/2018) saat bertemu Gubernur Maluku Said Assagaf di Kantor Gubernur Maluku.
“Ada beberapa sektor unggulan yang diminati Kanada untuk berinvestasi diantaranya di sektor kelautan dan perikanan karena selain memiliki potensi yang melimpah, hasil perikanan Maluku juga telah terkenal dan diminati di pasaran dunia,” kata Assagaf.
Menurutnya, pemerintah Kanada, siap membantu mempermudah pengurusan dokumen maupun berbagai hal yang berkaitan dengan ekspor hasil perikanan ke negara tersebut.
Dia mengatakan, pertemuan dengan Konsul Bagian Politik dan Hubungan Masyarakat Kanada, Geoffrey. J.C. Dean, dimanfaatkan untuk memaparkan berbagai potensi Maluku, khususnya kelautan dan perikanan serta pariwisata yang merupakan sektor unggulan, terutama pada tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yakni laut Arafura, laut banda dan laut Seram.
“Potensi lestari perikanan Maluku sebesar empat juta ton per tahun tetapi yang baru dimanfaatkan sebesar 600 ribu ton per tahun atau sepertiga dari total produksi ikan nasional yang mencapai 3,9 juta ton per tahun,” ujarnya.
Sedangkan untuk mendukung pengembangan industri perikanan, Maluku juga memiliki infrastruktur pendukung berupa 12 pelabuhan perikanan tetapi beberapa di antaranya belum beroperasi optimal, dan di tahun mendatang akan dikembangkan industri perikanan terbesar di Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru serta di Desa Waai, Pulau Ambon, kabupaten Maluku Tengah.
“Terkait ekspor ikan sejak Januari 2018 sudah bisa dilakukan langsung dari Ambon ke negara tujuan karena pengurusan dokumen ekspornya bisa langsung dilakukan di Ambon dan hanya butuh waktu sehari, baik melalui transportasi udara maupun laut, sehingga tidak perlu melalui Bali, Jawa Timur dan Jakarta,” katanya.
Selain itu, maskapai penerbangan Garuda juga menyediakan jasa cargo setiap pagi dan bisa mengangkut ikan segar antara tiga hingga empat ton menuju Jakarta, Tokyo, Australia, Singapura dan Malaysia.
Pada kesempatan itu Gubernur Said juga memaparkan komoditi-komoditi tradisional Maluku yang unggul di pasar dunia seperti cengkeh, pala dan kelapa.
“Sekarang sudah mulai dipasarkan air kelapa sebagai bahan dasar mineral water. maluku punya luas lahan tanaman kelapa 114 ribu hektare dengan produksi sekitar 113 ribu ton,” katanya.
Begitu pula dengan potensi pala yang merupakan salah satu komoditi ungguan dan menjadi incaran bangsa barat sejak abad ke 16, terutama di Pulau Banda, Maluku Tengah. Saat ini pula telah dikembangkan tanaman pala di kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) sebanyak satu juta pohon dan sudah mulai produksi.
Sedangkan untuk pariwisata, Maluku memiliki potensi wisata bahari, alam dan sejarah yang tersebar di 11 kabupaten – kota di Maluku.
Di Pulau Buru misalnya ada Danau Rana, Pulau Seram, Pulau Banda dan Pasir Panjang yang terletak di Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara.
Pemprov Maluku melalui berbagai langkah terobosan juga tengah mengusahakan pembukaan jalur penerbangan internasional dengan rute Darwin (Australia Utara) – Ambon.
Pemerintah Kanada, tandas Said juga berminat untuk membuka pemasaran serta peluang investasi di sektor pariwisata serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Maluku.
“Khusus pengembangan SDM pemerintah Canada telah bersedia memberikan fasilitas pendidikan bagi siswa dan mahasiswa terbaik Maluku yang berminat menempuh pendidikan di negara tersebut. Untuk masalah ini akan dilakukan pembahasan lebih lanjut untuk merealisasikannya,” kata Said. (BB-DIO)