Sangat ironis, karena rakyat harus memperjuangkan sesuatu yang semestinya menjadi kewajiban Negara untuk mensejahterakan rakyat melalui pengelolaan sumber daya alam.

Untuk itu, Presiden Joko Widodo bangun saja pertahanan militer atau desain pertahanan militer di tempat lain, karena kawasan timur membutuhkan desain kesejahetaraan.

Kawasan ini tidak butuh perang bersenjata, sebab tanpa perang saja sudah terpuruk dalam kemiskinan, sehingga ketika membawa pertahanan militer ke kawasan timur itu tidak bedanya menjadikan kawasan ini diabaikan saat damai, tetapi dijadikan tameng saat perang.

Kawasan ini sudah pernah menjadi batu pijakan dan tameng pada masa PD II, mohon jangan diulang, karena penderitaan di masa damai saja sudah berat, apalagi di masa perang. Sebab, setelah perang usai, kawasan ini terabaikan dan justru terjebak dalam kemiskinan di atas kekayaan alamnya.

Sangat tidak elok dalam mengelola sebuah negara, kalau kawasan yang sudah terpuruk dalam kemiskinan justru mau dijadikan basis serangan atau pertahanan dalam situasi perang (*)