BERITABETA.COM, Jailolo — Kementerian Kelautan dan Perikanan [KKP] berkomitmen mendorong peningkatan produktivitas rumput laut di perairan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.

Komitmen KKP itu disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat meninjau lokasi budidaya rumput laut di perairan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, Senin (07/03/2022).

Trenggono mengaku, upaya tersebut dilakukan untuk mendorong peningkatan produktivitas rumput laut dari perairan tersebut untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun ekspor.
 
“Bertani rumput laut jadi makin sejahtera ya? Kalau potensi di sini bagus jadi ya dikembangkan saja. Kalau produksi makin bagus, semakin besar, makin sejahtera," kata Sakti Wahyu Trenggono.

Dia membeberkan, kegiatan budidaya rumput laut di perairan Jailolo terus tumbuh sejak tahun 2017 silam. Dari yang semula hanya digeluti oleh 10 pembudidaya, kini mencapai sekitar seratusan.
 
Hasil produksi tertingginya tambah dia, mencapai 600 ton basah dan 60 ton kering pada tahun 2019. Rumput laut Jailolo sebagian besar dipasarkan Surabaya, Jawa Timur.

"Bahkan rumput laut dari kelompok budidaya ini selalu mendapat tawaran kerja sama dari investor domestik," bebernya.

Ia juga menegaskan, KKP akan mendorong kegiatan budidaya rumput laut di Jailolo terus tumbuh, sebab potensinya yang masih sangat besar, baik lahan maupun pasar.

Dari 100 persen potensi lahan, yang baru termanfaatkan sekitar 10 persen. Kemudian rumput laut termasuk dalam komoditas ekspor unggulan Indonesia bersama udang dan tuna cakalang. Nilai ekspornya sepanjang tahun lalu mencapai 345 juta US Dollar.
 
"Rumput laut juga merupakan salah satu komoditas budidaya berorientasi ekspor yang sedang digenjot produktivitasnya, sesuai dengan program prioritas KKP tahun 2021-2024. Selain rumput laut ada juga udang, lobster, dan kepiting," tegasnya.

Dalam kegiatan tersebut, dia menyerap aspirasi para pembudidaya, salah satunya mengenai penyakit yang menyerang rumput laut pada tahun 2020 lalu.

Menanggapi hal itu, dia langsung meminta jajarannya untuk memperkuat pendampingan sehingga persoalan penyakit bisa terselesaikan, termasuk dalam hal pencegahan. Penelitian segera dilakukan termasuk penyiapan teknologi untuk mendukung kegiatan budidaya.
 
"Kita siap dari pusat membantu. Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon bekerja sama dengan pemerintah daerah, dinas di sini, bantu dan dampingi agar potensinya dapat dimanfaatkan dengan baik," pungkasnya (*)

Editor : Redaksi