BERITABETA.COM, Ambon – Provinsi Maluku disebut sebagai salah satu daerah yang sangat riskan (rawan) dengan tingkat kecelakaan yang sangat tinggi.

Basarnas Maluku mencatat, dari Januari hingga Agustus 2020, tercatat sudah 57 kasus kecelakaan yang ditangani Basarnas.

“Puluhan kasus  itu terbagi dalam beberapa kecelakaan antara lain kecelakaan pelayaran sebanyak 48 Kasus, kecelakaan kondisi manusia sebanyak 6 kasus dan Bencana alam  4 kasus,” kata Kepala Basarnas Maluku Dr (Cand), Djunaidi,S.Sos,M.M kepada wartawan di ruang kerjanya Rabu (19/8/2020)

Menurutnya, dengan tingkat kecelakaan yang tinggi tentu tidak sebanding dengan jumlah personil yang bertugas di Basarnas.

“Tidak bisa dipungkiri kalau memang personil masih kurang,” ungkapnya.

Namun, kata Djunaidi, tidak bisa dipungkiri sesuai Undang-Undang Nomor 29  tahun 2014, tugas Basarnas sedikit terbantu, karena Basarnas tidak bekerja sendiri tetapi ada TNI/Polri, masyarakat, dan potensi SAR termasuk institusi terkait yang sudah sebanyak 1400 orang yang didik oleh Basarnas.

Untuk personil yang ada di Basarnas Maluku saat ini sudah sebanyak 128 Personil yang terbagi sebanyak 96 personil dan 32 tenaga honorer .

Ia menjaleskan, terkait peralatan di Basarnas Maluku saat ini sudah memadai, terdiri dari kapal 40 meter sebanyak 2 unit.  Dimana satu unit ditempatkan di Kota Ambon KM Abimanyu dan satu lagi ditempatkan di Tual untuk menggaet daerah di luar.

Peralatan lainnya, berupa portabel boat ada di setiap pos-pos SAR , yang terdapat di Pos Banda, Tual, pos siaga SAR Dobo, Saumlaki yang selalu siaga apabila ada terjadi kecelakaan maupun bencana

Ia menambahkan kondisi cuaca saat ini di Maluku sangat riskan untuk pelayaran dan masih belum membaik, dimana gelombang di perairan Maluku masih mencapai 1 hingga 2, 5 meter

Untuk itu selaku pimpinan Basarnas Maluku menghimbau  kepada masyarakat Maluku untuk bisa mengerti dan paham akan potensi kecelakaan.

Untuk menghindari kecelakaan, Djunaidi  menghimbau kepada masyarakat agar  tidak keluar kalau keadaan atau cuaca tidak baik untuk melakukan pelayaran agar ditunda (BB-YP)