Sebelumnya , Tim Ekspedisi Jala Citra 2 Banda tahun 2022 dilepas oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono bersama Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Yudo Margono mengatakan, penelitian yang dilakukan Tim Ekspedisi Jala Citra 2 Banda merupakan tindaklanjut dari penelitian yang dilakukan oleh Tim Ekspedisi Jala Citra I Aurora yang telah dilakukan pada tahun 2021 lalu terkait dengan keberadaan Gunung Berapi di bawah Laut Halmahera yang tertera pada peta peninggalan Belanda pada tahun 1949.

"Jadi yang lalu itu melaksanakan surveinya di sebelah utara daerah Laut Halmahera waktu itu. Dan ini (ekspedisi Jala Citra 2 Banda) nantinya akan kita lanjutkan di sebelah selatannya, selatannya yang di sebelah gunung berapi tersebut," kata Kasal Laksamana TNI Yudo Margono.

Kasal menambahkan, penelitian fenomena alam bawah laut yang dilakukan Pushidrosal bersama para peneliti dari Kementerian/Lembaga, serta akademisi dari beberapa Perguruan Tinggi itu akan dilakukan selama 60 hari kedepan dengan menggunakan kapal survey KRI Rigel-933.

"Pemilihan Laut Banda sebagai area ekspedisi merupakan hasil pertimbangan berbagai aspek yang meliputi aspek geologi, aspek hidrografi, aspek oseanografi, aspek geofisika, aspek mitigasi bencana, dan aspek militer," ujarnya.

Yudo juga menjelaskan, ekspedisi Jala Citra 2 Banda itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Hidrografi Dunia tahun 2022 dan bentuk partisipasi Pushidrosal TNI Angkatan Laut dalam agenda PBB Decade of Ocean Science for Sustainable Development 2021-2030.

Untuk diketahui, pada ekspedisi Jala Citra I tahun 2021 lalu, Pushidrosal TNI Angkatan Laut juga berhasil menemukan delapan fitur bawah laut di bawah Laut Halmahera dan Laut Banda.

Salah satunya adalah Gunung Laut (Seamount) yang diberinama Gapuro Sagoro oleh TNI Angkatan Laut. Adapun peneliti yang ikut dalam ekspedisi Jala Citra 2 Banda tahun ini terdiri dari Pushidrosal TNI AL, Kementerian ESDM, Kementerian KKP, BRIN, BIG dan BMKG.

Sementara itu, sejumlah Perguruan Tinggi yang ikut mendukung dalam ekspedisi kali ini terdiri dari ITB, IPB, UGM, UHT, Unpatti, Undip, Unpad, Unbabel, Unsri, dan STTAL (*)

Editor : dhino pattisahusiwa