Mengenal Bono, Penjaga Gawang Timnas Maroko dengan Prestasi Gemilang
Bounou pertama kali membela Timnas Maroko pada 2012, dalam Turnamen Toulon pada kelompok umur U20. Satu tahun kemudian, Bounou masuk ke skuad senior. Sejak saat itu, Bounou terlibat dalam perjalanan negaranya dalam Piala Dunia 2018, Piala Afrika 2019, Piala Afrika 2021, hingga Piala Dunia 2022.
Atletico Madrid dikenal sebagai salah satu klub besar Spanyol yang pernah dibela berbagai penyerang tajam. Mulai dari Jimmy Floyd Hasselbaink, Fernando Torres, Sergio Aguero, hingga Diego Costa. Namun, dalam satu dekade terakhir, Los Rojiblancos juga mendapatkan berkah di bawah mistar gawang.
Peran Pablo Vercellone sebagai pelatih kiper patut mendapatkan sorotan tinggi. Atleti pernah memiliki David de Gea, Thibaut Courtois, dan Jan Oblak. Ketiga pemain itu tidak dapat digeser pada masa mereka masing-masing, dan membuat Yassine Bounou tersingkir dari potensi untuk membela Atletico Madrid.
Atletico Madrid menjadi klub Eropa pertama yang dibela oleh Bounou. Klub ibu kota Spanyol itu mendatangkan Bounou pada 2012. Bounou berada di tim B Atletico Madrid hingga 2014. Saat itu, jalur ke tim senior terhalang akibat performa gemilang dari Thibaut Courtois.
Pada 2014 ketika Courtois kembali ke Chelsea, jalan bagi Bounou nampak terbuka. Tetapi kedatangan Jan Oblak sebagai pengganti kembali menjadi faktor yang membuat Bounou tidak dapat memperoleh kesempatan yang diharapkan.
Bounou sempat dipinjamkan ke Real Zaragoza (2014-16) sebelum dilepas secara permanen ke Girona pada 2016.
Di Piala Dunia 2022, Timnas Maroko menjadi salah satu peserta kejutan pada Piala Dunia 2022. Walid Regragui datang untuk menjadi pelatih utama kurang dari tiga bulan sebelum turnamen ini dimulai.
Regragui berhasil mengembalikan kondisi harmonis di dalam skuad Maroko yang rusak pada akhir era kepelatihan Vahid Halilhodzic.