BERITABETA.COM, Saparua – Terpisah dari pusat kota kecamatan dan kabupaten, tidak menghambat disrupsi gaya hidup kaum milenial di negeri ini setera dengan kehidupan warga di pusat-pusat kota.

Etape ini mulai muncul di sebuah negeri di Pulau Saparua.  Siri Sori Islam begitu orang mengenalnya. Warga di negeri ini mulai memiliki kebiasan baru yang belum ditemukan di negeri lain di pulau tersebut.

Apa itu? Nongkrong di café. Keunggulan inilah yang memukau banyak tamu saat berkunjung kesana. Berada di tengah-tengah belasan negeri tentangga, negeri berpenduduk kurang lebih 3000 jiwa ini, ternyata punya tempat-tempat menarik untuk disinggahi setara  di kota-kota besar.

Satu diantaranya adalah Café Salaiku atau Kedai Kopi Salaiku. Café yang didirikan di bibir pantai Dusun Salaiku itu, kerap menjadi perhatian sejumlah pendatang. Baik anak negeri yang pulang kampung halaman maupun warga pendatang lainnya.

Nama Café Salaiku, diambil dari nama salah satu dusun tempat café itu berada. Di negeri yang dikenal dengan sebutan Elhau ini memiliki tiga dusun besar masing-masing Dusun Manuhua, Patiruhu dan Salaiku.  Saat ini Negeri Elhau bahkan bukan saja memiliki satu tempat tongkronan yang menarik,  sudah ada tiga tempat serupa.

Disini anak2 muda sering melepas malam bersema rekan-rekan, menyuruput kopi sambil menikmati hembusan angin dan bunyi ombak yang memecah di babatuan. Jika petang menjelang, Kedai  Salaiku tidak kalah menarik karena menawarkan pemandangan teluk Saparua dengan senja yang indah.

Selian keindahan alam yang ditawarkan, di sini para pelanggan juga disuguhi beragam menu setera dengan café-cefe di pusat Kota Ambon.

Kedai ini mengusung konsep outdoor  dan indoor yang minimalis dan sederhana dimana pengunjung bisa bersantai sambil menikmati pemandangan langsung ke pantai tanpa adanya pembatas.

Suasana malam di Kedai Kopi Salaiku

Desain interior dari kedai ini sangat menakjubkan dan elegan. Memiliki dinding yang terbuat dari kayu dengan nuansa cat  berwarna kuning emas dan dilengkapi dengan beberapa gambar yang bertuliskan kalimat-kalimat motivasi.

Oleh pemiliknya Imran Holle,   pesan-pesan itu dimaksudkan untuk menambah kesan indah dari sisi indoor kedai. Sisi outdoor juga tak kalah keren karena mempunyai sudut favorit yaitu  menghadap senja, dan biasanya digunakan untuk tempat mengobrol, berdiskusi ringan, atau quality time yang membuat pengunjung bertah berlama-lama duduk di sini.

Menurut Popy, salah seorang karyawan Kedai Salaiku,  menu favorit yang disuguhkan adalah air guraka, kopi susu jahe, pisang coklat keju dan mie kuah komplit.

Titin, salah seorang pungunjung yang baru datang dari Kota Masohi bahkan mengaku, Kedai Salaiku cukup memberi kesan baginya.

“Kedai Salaiku sangat natural dan cocok bagi pengunjung yang tidak suka keramaian,” ungkapnya.

ASN Baplingbanda Kabupaten Maluku Tengah membeberkan, meski berada di kawasan perkampungan, namun  sentuhan modern juga dapat dirasakan sidini.

Misalnya, pencahayaan lampu yang menerangi tiap sudut kedai sehingga menambah suasana romantis.

“Dan tak kalah paling penting sunsetnya bisa dinikmati ditambah dengan suara debur ombak dan hamparan pemendangan Negeri Booy di seberang,”kata Titin.

Sedangkan Rais, pengunjung yang lain juga mengatakan kesan pertama yang didapat saat mengunjungi Kedai Salaiku adalah salah satu tempat nongkrong yang unik.

Menunggu matahari terbenam sering dilakukan Rais di tempat ini. Pemilik Walang Es Buah Rasta ini mengatakan, langit senja bisa menenangkan pikiran dan sanggup memantik inspirasi untuk berkarya.

“Dan Kedai Salaiku adalah salah satu tempat favorit untuk menunggu matahari terbenam,”tutur Rais.

Kedai Salaiku sendiri mulai beroperasi pada tanggal 9 Januari 2021. Kedai mulai dibuka pada pukul 16.00 WIT sampai tengah malam (BB-ES)