Menyasar 11 Kabupaten/Kota, Laskar Ganjar - Puan Resmi Dibentuk di Maluku
BERITABETA.COM, Ambon – Teka-teki siapa figur yang bakal diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebagai calon presiden di Pilres 2024 mendatang, perlahan mulai terungkap ke publik.
Buktinya, saat ini telah terbentuk Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Laskar Ganjar – Puan [LGP] di 11 kabupaten/kota di Provinsi Maluku.
Pembentukan ini ditandai dengan pembagian Surat Keputusan [SK] oleh Ketua Umum DPP Laskar Ganjar Puan (LGP) Timur Malaka Kiemas kepada sejumlah pimpinan DPC LGP se-Maluku pada, Minggu (16/1/2022).
Proses pembagian SK ini dihadiri perwakilan 11 DPC LPG se- Provinsi Maluku dirangkai dengan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD Laskar Ganjar – Puan Provinsi Maluku di Resto Beby Indah Beach di Jln Raya Suli, Tial Pulau Ambon.
“Laskar ini baru saja dibentuk dengan tujuan untuk mengusung Ganjar Pramono dan Puan Maharani sebagai salah satu calon Presiden 2024 mendatang. Ini merupakan kali pertama, kami keluar deerah membuka Rakerja Laskar Ganjar Puan di bumi raja-raja, semoga Ganjar Puan bisa menjadi raja di seluruh indonesia,” ungkap Timur Malaka Kiemas.
Menurut Kiemas, Laskar Ganjar-Puan sudah ada di 22 DPD di Indonesia dan ini menandakan masyarakat menginginkan Ganjar Pramono dan Puan Maharani menjadi Presiden di periode mendatang.
"Dengan dibawah kepamimpinan Ketua DPD Laskar Ganjar Puan Maluku Nurdin Latupono bisa memperjuangkan Ganjar Puan di bumi raja-raja menjadi raja untuk indonesia 2024 mendatang,"ujar Kiemas.
“Perjuangan kami disini bergotong royong, jangan takut bergerak, terus solid bergerak, dibawah kepemimpinan Nurdin Latupono, semoga Ganjar-Puan jadi raja untuk Indonesia 2024,” sambung Kiemas.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina LGP, H. Mochtar Mohamad mengatakan, Maluku adalah tanah raja-raja di Indonesia Timur yang melahirkan banyak pejuang habat.
“Ini menandalkan rakyat Maluku maunya Ganjar –Puan, kami bangga di tanah raja-raja di Indonesia Timur tempatnya lahirnya para orang-orang hebat semoga LGP berdirih kokoh di tanah Maluku, dan menjadi awal baik kebangkitan indonesia manuju keadilan social bagi seluruh rakya Indonesia,” kata Mochtar.
Mochtar menjelaskan kenapa harus Ganjar Puan, karena latar belakang anak proklamator Indonesia Puan Maharani yang kini menjabat sebagai Ketua DPR RI merupakan cucu biologis Bung Karno yang bisa melanjutkan cita-cita masyarakat indonesia.
“Kenapa harus Ganjar Puan, karena Bungkarno adalah konseptor, desainer yang melahirkan proklamator Negara Kesatuan RI. Beliau di umur 16 tahun sudah mulai berkontempolasi pemikirannya memepersiapkan republik ini,"jelas Mochtar.
Mochtar mengaku, republik ini harus dipimpin kader biologis Bung Karno, karena yang tauh konsep republik ini adalah anak-anak biologis Bung Karno, pemikiran Bung Karno hanya sederhana yakni yang penting rakyat bias makan, sekolah, sehat punya papan dan rumah, mandiri ekonominya.
Mochtar menambahkan pergerakan yang selama ini dilakukan Ketua DPD Maluku Nurdin Latupono sudah dilaporkan ke DPP, untuk itu akan lahir seorang pemimpin bangsa ini dari Maluku.
Mochtar sebelumnya dalam berbagai kesempatan menilai, pasangan Ganjar Pranowo-Puan Maharani bakal menjadi lokomotif kemenangan PDI - Perjuangan merebut hattrick di Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Diusungnya kedua kader PDI-P ini, karena didasarkan pada hasil lembaga survei terkemuka, yakni Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) beberapa waktu lalu di Jawa Barat.
Dalam survei tersebut, terpotret adanya fenomena baru bahwa masyarakat di Jawa Barat mengenal sosok Presiden pertama Indonesia, Soekarno sebesar 94 persen dan kesemuanya menyukai sosok Bung Karno.
Jawa Barat merupakan provinsi dengan penduduk terbesar yang ada di Indonesia yakni 47.586.947 jiwa. Potret Jawa Barat merupakan sebuah gambaran dari Indonesia secara keseluruhan.
Hasil survei itu menjadi indikator masyarakat saat ini pada umumnya memiliki kerinduan kepada sosok dan konsep-konsep dari Bung Karno.
“Keduanya diyakini sangat mampu untuk membumikan spirit Pancasila 1 Juni 1945 dan melaksanakan konsep trisakti dari Bung Karno, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan,” ujar Mochtar Mohamad belum lama ini (*)
Pewarta : Febby Sahupala