BERITABETA.COM, Ambon - Anggota Komisi VII,  DPR RI Dapil Maluku Mercy Chriesty Barends memberikan support kepada setiap pemerintah desa/negeri di Maluku yang mendapatkan jatah proyek sumur artesis, untuk dapat mengembangkan fasilitas tersebut sebagai sebuah usaha mandiri yang akan memberikan dampak positif bagi pendapatan di desa atau negeri.

Ketersediaan sumber air yang dihasilkan dari proyek sumur artesis ini dinilai memiliki efek ganda kepada masyarakat dan pemerintah desa yang selama ini menjadi daerah-daerah krisis air bersih.

“Lewat fasilitas ini, selain dapat mengatasi kebutuhan air bersih bagi masyarakat, juga dapat dikembangkan untuk kebutuhan usaha yang dikelola secara langsung oleh pemerintah desa. Misalnya dapat dikembangkan sebagai air siap minum (Arsinum), sehingga kebutuhan air minum tidak lagi harus diperoleh di depot-depot yang jauh,” ungkap Mercy saat meninjau langsung kondisi fisik proyek Sumur Artesis di Dusun Airlow, Desa Nusaniwe, Kota Ambon,”Selasa (2/3/2021).

Didampingi Raja Negeri Nusaniwe, Gunther De Soysa, politisi PDI-P ini mengaku sangat puas dengan kondisi fasilitas yang dibangun   oleh  Kemeterian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Dusun Airlow itu.

Mercy mengatakan, dengan tersedianya fasilitas sumur artesis ini kedepan Pemerintah Negeri Nusaniwe dapat mengembangkannya lewat Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang mungkin saja ditangani salah satu unit pengelolaan air bersih yang dibentuk.

“Fasilitas ini sangat memungkinkan untuk dikembangkan lewat Bumdes, sehingga pengelolaannya dapat berefek dan menguntungkan bagi desa dan menjadi usaha mandiri di desa atau negeri,” tandasnya.

Sementara itu, Raja Nusaniwe, Gunther De Soysa dalam kesempatan itu mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kapada Anggota DPR RI, Mercy Chriesty Barends yang telah memperjuangkan masuknya proyek sumur artesis ini.

Dengan keberadaan fasilitas ini, kata Gunther, pihaknya lewat Pemerintah Negeri Nusaniwe akan berupaya untuk mengelolanya dengan membentuk tim, agar segala urusan dan pengelolaannya dapat tergani dengan baik.

Dijelaskan, selama ini Dusun Airlow memang mengalami kekuaran pasokan air bersih, menyusul makin bertambahnya jumlah penduduk dan pemukiman di dusun itu.

“Ini merupakan aset yang sesuai harapan kami dan tentu juga Ibu Mercy sebagai orang memperjuangkan proyek ini. Semoga dengan kapasitas yang dimiliki akan mampu mengatasi kebutuhan air bersih bagi 100 KK sesuai target yang disampaikan,” tandasnya.

Seperti diketahui, lewat perjuangan Anggota Komisi VII, DPR-RI Mercy Barends di tahun 2019 dan 2020 lalu, Kementerian ESDM telah membangun sebanyak 16 unit sumur artesis yang tersebar di beberapa kabupaten/kota di Maluku.

"Pembuatan sumur artesis sangat berdampak mengatasi krisis air bersih yang dialami masyarakat," kata Mercy.

Mercy menegaskan, masalah ketersediaan air bersih bagi masyarakat di Maluku, merupakan salah satu program penting yang diperjuangkannya pada Komisi VII, mengingat masih banyak daerah di Maluku tergolong sangat sulit air bersih.

Sebelumnya, Direktur Teknik Lingkungan Kementerian ESDM, Sri Raharjo menjelaskan, program penyediaan air bersih melalui pengeboran sumur dalam Kementerian ESDM sudah dimulai sejak awal 2000, dan terhitung 2005 hingga 2018 sudah dibangun 2.288 unit sumur artesis.

Sumur-sumur ini disediakan dengan kapasitas debit air bersih mencapai 144,4 juta M3/tahun untuk melayani masyarakat 6,6 juta jiwa masyarakat di daerah sulit air bersih yang tersebar di 33 provinsi dan 312 kabupaten/kota.

Khusus di Maluku sumur artesis yang dibangun memiliki spesifikasi teknis yakni kedalaman antara 100-125 meter, debit air rata-rata dua liter per detik dengan konstruksi pipa besi galvanis berdiameter enam inci.

Pasokan listrik sumur bor berasal dari genset dengan kapasitas 12 KVA, menggunakan pompa selam (submersible) berkapasitas tiga PK dan dilengkapi dengan rumah genset, rumah pompa dan bak penampungan air berkapasitas 5.000 liter (BB-DIO)